Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Perempuan Penyeberang

3 Desember 2024   14:53 Diperbarui: 3 Desember 2024   19:38 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by Iswana Casti in Bali September 2024

Mereka memesan teh dari bar yang tersedia di kapal, suami mereka juga asik dengan obrolan khas para lelaki Turki.

Waode duduk di bangku memanjang dekat jendela berseberangan dengan teman temanya yang sedang membicarakan rencana liburan mereka ke Indonesia tahun depan. 

Waode melepas pandangan jauh ke ujung selat. Tangan nya menggenggam segelas teh kaca khas Turki untuk menghangatkan jemarinya di suhu bulan Desember. 

Kepala Waode sedikit menunduk ,bola matanya tertuju pada buih  putih yang berkejaran seakan mengiringi langkah kapal mengingatkan Waode pada kejadian 5 tahun silam,pandanganya nanar

"Bundaaa...banguun!"  Kakak teriak histeris sambil mengguncang tubuh nya.

"Bundaaaaa....bundaaa...!" Suara adik tak kalah pilu memanggil bundanya.

Kakak yang baru berusia 7 tahun dan adik 5 tahun belum memahami benar apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan melihat ibunya terbujur diam dengan mulut mengeluarkan busa yang tak wajar. 

Kakak berlari keluar rumah meninggalkan Bunda dan adiknya, dia berteriak teriak minta tolong. 

"Tolong Bunda ...tolong Bunda..tolong!" jeritnya sambal berurai airmata berlari tanpa arah, tak banyak kalimat yang bisa ia ucapkan,diujung langkah kaki mungilnya, Ia terkulai. 

Para tetangga yang mendengar teriakan segera membopong bocah itu dan membawanya kembali ke dalam rumahnya untuk mengecek gerangan apa yang terjadi. Mereka sangat kaget Waode yang mereka kenal sanggup melakukan hal tak terduga ini. Waode yang hampir sekarat dibawa ke Rumah Sakit terdekat.

Tetangga mengenal Waode sebagai ibu rumah tangga yang baik dan sabar. Suaminya seorang aparat negara. Sejauh mereka tahu saat kendaraan dinasnya ada digarasi rumah, para tetangga seringkali mendengar suara suara gaduh atau sesuatu yang terjatuh dilantai ditingkahi jeritan Waode disusul tangisan anak anak. Ini seperti laporan harian yang tak diharapkan warga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun