Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Perempuan Penyeberang

3 Desember 2024   14:53 Diperbarui: 3 Desember 2024   19:38 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim beranjak tua, Airmata langit menderas,  Desember bersimbah hujan, dilintasan bayanganmu aku mengeja ketabahan.

Bagai hamparan air Danau Toba di Pulau Samosir, damai. 11 tahun pernikahan Fransiska dan Idham suaminya tanpa kendala berarti. Meski tak pernah cekcok apalagi bertengkar kita semua tahu, air tenang sekalipun terkadang justru lebih menghanyutkan. Belakangan Fransiska baru menyadari, ada yang tak beres di biduk rumah tangganya. 

 Kesibukan kantor mewajarkan Idham pulang larut bahkan kadang tidak pulang beberapa hari. Namun tidak merubah karakter Idham yang hangat, romantis dan perhatian saat berada dirumah.

 Pelukan dan ciuman bukan hal tabu dia lakukan untuk istrinya jika ada kesempatan tanpa menunggu dikamar tidur. Kebutuhan lahir batin sebagai seorang istri selama ini terpenuhi. Kasih sayang pada kedua anak merekapun tidak ada yang berbeda. Sungguh pasangan yang membuat ngiri para tetangga.

Hingga pesan dari nomor telefon tak dikenal masuk di gawai nya. 

"Maaf Mbak Saya Sherly, hanya ingin mengabarkan pada Mbak, tolong jangan naif ada anak saya berumur 1 tahun bernama Dion yang juga menunggu kedatangan Ayahnya, suami Mbak!" Pesan itu bagai sembilu yang menghunjam tepat diulu hati. 

Langit tak lagi biru, senja tak lagi merona, bulan tak menampakan senyumnya, bintang bintang meredup, bunga tak lagi menawarkan keindahanya, semua menggelap dalam sekejap. 

Kapal yang indah itu hancur berantakan, karam.

***

"Woe kalian sudah sampai dimana, tiket kapal sudah aku beli untuk 5 orang, kalian jangan sampai terlambat yah!" Tulis Fransiska di grup gelin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun