Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Ini Semua Salah Jokowi

4 Januari 2016   15:03 Diperbarui: 6 Januari 2016   14:50 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"juga duta wisata Di, mereka rajin menceritakan betapa Indonesia negeri yang terdiri dari berbagai pulau banyak potensi keindahan yang layak di kunjungi, setahu orang Hong Kong kan cuma sebatas pulau Bali, tapi yah gitu mereka masih gamang untuk wisata ke Indonesia karena faktor keamanan yang belum meyakinkan katanya Di"

  Jelasku panjang lebar.

 Di mendengarkan sambil menikmati hidangan nasi panas, ikan bakar plus lalap dan sambal, tampak lahap sekali.

 **

Pukul 11 malam setelah ku matikan tv, ku suruh Di untuk segera tidur, namun Di memintaku untuk menemaninya sebelum terlelap.

 Masih seperti dulu , anak ini memang manja,walaupun berjenis kelamin cowok, tapi Di hoby main boneka barbie, sampai sekarang, dan bercita cita aneh pula, tidak seperti anak lainya yang ingin jadi pilot, polisi, tentara atau orang kaya , Di kecil dulu  malah ingin menjadi burung, aku tersenyum sendiri mengingatnya.

 Tapi aku kagum, di balik tubuh dan cita citanya yang nyleneh Di bernyali besar, hanya bermodal do'a dari emak dan bahasa inggris sekedar "oh yes oh no' yang dia tau selagi bermain barbie, tapi sudah berani menginjakkan kaki nya di negeri beton sebutan lain dari negeri Jacky Chan.

 Aku berbaring di sampingnya, ku usap rambutnya wajahnya tertelungkup ku dengar isaknya.

"Di... kamu menangis?"

"aku sediih mbak"  tanganya erat memeluku.

"apa yang kamu sedihkan, bukankan kamu harusnya bangga bisa menyusul mbak Bi di sini dan bangga cerita ke emak nanti?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun