"nanti kita turun North point dulu Di, sambil lihat lihat dan beli beberapa keperluanmu"
 "siap ndan"!  jawabnya girang  tanpa memalingkan muka, kurang sopan, Aku memaklumi.
 Dua kantong besar belanjaan sudah berpindah tangan, serasa tak lelah Di memanggul keduanya, di kibaskan tanganku ketika hendak membantunya."Â
"Sudaah...mbak Bi jadi bos yang mbayari dan penunjuk jalan saja, biar aku yang jadi tukang panggul, seberapa belanjaan yang mau di beli untuk Di dan emak di kampung, Di siap memanggul..hehehe kapan lagi bisa belanja di North Point"
 Ujarnya terkekeh sambil mengusap peluh yang melewati kening keling nya.
 "Di dari sini nanti kita naik MTR saja ke Saiwanho yah"
 "Di Manuut bos ...tapi..."
"tapi apa Di..?
"perutku laper lagi mbak Bi"Â
"gile lue ndro..nih perut apa tong sampah, baru juga makan Di"?Â
 Sembari ku cubit perut tipisnya. Di tak mampu menghindar karna kedua tangan penuh tentengan belanja.