Susah payah aku kembali mundur menghampiri, tampak wajahnya menahan sakit
 "kamu gak  papa kan Di"?Â
 "empritku sakit mbak" meringis mengatup telapak  tangan memegangi celana di antara kedua pahanya.Â
 "iya sudah klo gitu kita istirahat makan saja dulu Di, biar empritmu juga baikan baru lanjutkan jalan"!  aku mengusap punggung Di, mengerti kesakitanya.
 Dinding dan dekorasi ruangan itu di  dominasi warna orange , lampu , ornamen dan seragam penyajinya bergaya Jepang, YOSHINOYA nama restoran ini.
 "mbak Bi ini yang punya restoran orang botak yang suka ada di tv itu yah"?Â
Tanya Di sambil dagunya di tempelin di meja, tak lupa kedua telapak tangan di bentuk kaya corong di mulutnya, biar kalimatnya tak terdengarr orang lain maksudnya.
 "siapa si botak di tv?"
 "ituu yg suka bawain acara inspiratif itu tuuh"
 "mbak gak ngarti maksudmu Di"
 "aahh mbak mah kampungan, sama pembawa acara Kick Andy aja gk kenal"