Ketika kita disakiti, mungkin pernah terbersit dalam hati untuk melakukan sebuah pembalasan dendam atas perlakuan buruk yang pernah dilakukan orang lain pada kita. Namun bila kita mau berpikir lebih bijak, seharusnya kita tak segampang itu untuk melakukannya.
Ya, sebagaimana diri kita yang tak mau dilukai, begitu pula lah yang dirasakan orang lain. Mereka juga tak mau dilukai. Mereka juga tak ingin menanggung rasa sakit.
Sebaliknya, bagi kita yang pernah merasakan sakit ketika dilukai, mari jadikan rasa sakit itu sebagai pembelajaran bahwa sungguh berat untuk menanggung sebuah rasa sakit. Makanya,
tak seorangpun yang bersedia untuk dilukai. Karena itu jangan pernah meninggalkan bekas luka di hati orang lain. Bahkan kepada orang yang pernah menyakiti kita sekalipun.
Misal, ketika kita mendapat perlakuan kasar dari seseorang dan kita merasa sakit hati karenanya. Kemudian, muncul niat untuk membalas perlakuan kasar tersebut. Cobalah untuk mengabaikan perasaan tersebut. Renungkanlah bahwa orang lain juga pasti merasakan sakit.
Perlu disadari bahwa ketika kita membalaskan rasa sakit hati pada seseorang, pada dasarnya hanyalah sekedar pelampiasan ego sesaat, bukan sebuah penyelesaian masalah.
Sebaliknya, ketika kita menahan diri untuk tidak membalas perbuatam buruk seseorang setidaknya akan menyelamatkan kita untuk tidak terus terjebak dalam masalah.
Mari belajar dari sebuah rasa sakit, untuk menjadi pribadi yang tak mudah untuk melukai.
3. Fokus menebar kebaikan dalam kehidupan.
Dalam hidup kita dianjurkan untuk sering menebar kebaikan. Menyebar rasa cinta dan kasih pada sesama. Namun terkadang tak mudah untuk melakukannya, apalagi kepada seseorang yang pernah melukai kita.
Ya, rasa sakit yang terus membayang membuat kita merasa tak sudi berbuat baik. Kita sering menganggap bahwa seseorang yang pernah berbuat jahat tidak pantas menerima sebuah rasa cinta, apalagi dari orang yang pernah disakitinya.
Misal, terhadap seseorang yang pernah berlaku kasar pada kita. Maka kita enggan untuk berbuat baik kepadanya. Bahkan ketika dirinya sangat membutuhkan bantuan dari kita.