Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memutus Dendam Kesumat, Menyambung Cinta Kasih

30 Juni 2024   09:39 Diperbarui: 30 Juni 2024   09:41 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Mengubah mindset tentang rasa sakit.

Untuk mengubah dendam menjadi rasa cinta, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengubah mindset dari rasa sakit itu sendiri. Yakni menerima rasa sakit itu sebagai sebuah keniscayaan.

Jalaluddin Rumi pernah berkata,

"Lari dari apa yang menyakitimu akan semakin menyakitimu. Jangan lari. Terlukalah sampai kamu sembuh."

Ya, nasihat dari Rumi diatas mengingatkan kita bahwa tak perlu mengkhawatirkan sebuah rasa sakit hati. Hadapi sajalah sebagai sebuah keniscayaan agar segala rasa sakit itu tak menimbulkan dendam dan menjadi beban kehidupan.

Tapi bukankah tak mudah untuk menerima kenyataan ketika disakiti dan menahan rasa sakit dari luka yang menggores tersebut ?


Iya, tak mudah memang. Maka dari itu tak perlu buru-buru untuk melepaskannya. Karena, semakin kita berusaha melepaskannya, semakin kuat pula rasa luka itu mencengkram diri kita.

Misal, ketika kita sakit hati karena mendapat perlakuan kasar dari seseorang. Biarkan rasa sakit itu mengendap dan menyatu dengan diri. Hingga kita kemudian bisa berdamai dan mempermasalahkan lagi rasa sakit tersebut.

Ya, kita hanya perlu mengakrabkan diri dengan rasa sakit itu sendiri. Ini mungkin terdengar sedikit absurd. Tapi justru dengan membiarkan diri tenggelam dalam rasa sakit akan membuat kita tak lagi merasakan segala luka dan rasa sakit itu sebagai sebuah rasa sakit. Ya, segala kepedihan dan rasa sakit itu pada akhirnya memberi kita kekuatan untuk bertahan dan lebih tegar menghadapi kenyataan.

2. Mengambil makna dan pelajaran dari sebuah rasa sakit.

Tak satupun yang sia-sia dari setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup ini. Termasuk akan hal rasa sakit yang kita rasakan ketika diri ini dilukai. Semua menjadi bahan pelajaran yang patut untuk kita renungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun