Mendengar pengaduan wanita itu Nabi SAW merasa iba di hati. Beliau lalu mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk menjenguk keadaan Al-Qamah. Keadaan Al-Qamah memang sudah dalam keadaan koma.
Sahabat Bilal lalu menuntunnya membacakan tahlil di telinganya, anehnya seakan-akan mulut Al-Qamah rapat terkunci. Berulang kali dicoba, mulut itu tidak mau membuka sedikitpun.Â
Tiga sahabat itu lalu bergegas kembali untuk melaporkan kepada Rasulullah SAW tentang keadaan Al-Qamah.Â
"Sudah kau coba menalqin di telinganya?" tanya Nabi.
"Sudah Rasulullah, tetapi mulut itu tetap terbungkam rapat," jawabnya.
"Biarlah aku sendiri datang ke sana", kata Nabi.
Begitu melihat keadaan Al-Qamah tergolek diranjangnya, Nabi bertanya kepada isteri Al-Qamah :
"Masih hidupkah kedua orang tuanya?" tanya Nabi.
"Masih ya Rasulullah,tetapi tinggal ibunya yang sudah tua renta," jawab isterinya.
"Di mana dia sekarang?" tanya Nabi.
"Di rumahnya, tetapi rumahnya jauh dari sini."