Mohon tunggu...
Hermansyah
Hermansyah Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Kesehatan

Dengan Menulis, kita dapat mengekspresikan dalamnya Rasa_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sisi Positif dan Negatif Menjadi Bagian dari Nusantara Sehat

15 Agustus 2020   22:07 Diperbarui: 9 Juni 2021   08:13 5871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Tenaga Nusantara Sehat Puskesmas Patlean kab. Halmahera Timur prov. Maluku Utara (dokpri).


Belakangan ini banyak sekali anak-anak muda profesi kesehatan yang ingin bergabung dan menjadi bagian dari Nusantara Sehat, program pemberdayaan kesehatan dari kementerian kesehatan ini begitu di gandrungi, anak-anak muda profesi kesehatan berlomba-lomba mendaftarkan diri.

Sedikit merefleksi, Nusantara Sehat atau biasa di singkat NS sejak diluncurkan menjadi program nasional oleh kementerian kesehatan tahun 2015, yang mana pada awal-awalnya di luncurkan tidak sepopuler sekarang bahkan sangat sedikit peminatnya, yaa, mungkin karena program baru, belum tersosialisasi dengan baik ke seluruh kampus dan daerah di Indonesia, atau kemungkinan lain adalah mengabdi kepelosok negeri, dari Sabang sampai Merauke menjadi lokus penempatan.

Tentu kesan pertama yang di asumsikan adalah, khawatir, takut dan ngeri bagi sebagian besar orang berada di pelosok, misalnya mengabdi di Papua dengan segala keterbatasan dan kesulitannya, mulai dari keadaan geografis, akses, sampai kultur sosial yang sangat kompleks, daerah tidak aman, konflik dan sebagainya, sebuah kekhawatiran yang wajar, karena selama ini kita telah terdoktrin oleh media bahwa kalau mendengar Papua yang di ingat pertama kali adalah daerah konflik.

Tapi kenyataannya, hampir semua teman-teman Nusantara Sehat yang pernah bahkan saat ini sedang mengabdi di Papua sangat menikmatinya, tidak seperti yang di beritakan, justru kehidupan di Papua sangat aman, belum lagi keindahan dan pesona alamnya yang memanjakan mata, artinya asumsi yang selama ini terbangun tentang Papua sebagai daerah konflik terbantahkan.

Kita kembali ke pertanyaan mendasar, apasih sisi positif dan sisi negatif bergabung di Nusantara Sehat ? mungkin teman-teman yang belum bergabung di Nusantara Sehat tentu masih mengawang, tapi saya yakin teman-teman semua sudah tau apa itu Nusantara Sehat, dari media sosial, dari keluarga atau temannya yang saat ini lebih dulu lulus atau bergabung di Nusantara Sehat.

Tapi saya mau sedikit berbagi, apa menariknya dan tidak menariknya menjadi bagian dari Nusantara Sehat, saya memulai dari yang baik-baik dulu, ini gambaran umum tentang pemahaman saya secara personal, dari hasil diskusi panjang, sharing bahkan candaan dengan teman-teman yang saat ini sedang menjadi bagian dari Nusantara Sehat tim maupun individu, teman-teman alumni yang tidak melanjutkan pengabdian di NS lagi, bahkan hasil diskusi dengan teman-teman yang sedang mengambil tugas belajar sebagai alumni NS.

Saya sendiri sedang menjalani periode ke-2 di Nusantara Sehat, di NS tim bacht 7 bertugas di puskesmas Sapala kab. HSU Kalimantan Selatan, dan saat ini bertugas di Puskesmas Petlean kab. Halmahera Timur provinsi Maluku utara dalam Nusantara Sehat individu.

Nusantara Sehat sebenarnya awalnya hanya based tim sejak tahun 2015, namun lambat laun banyaknya kebutuhan dan permintaan pemenuhan ketenagaan dari daerah di Indonesia meningkat, akhirnya Nusantara sehat di buka untuk yang individu, namun tetap berlaku hanya 9 profesi, yaitu Farmasi, Kesling, ATLM, Dokter umum, Promkes, Gizi, Perawat, Bidan dan Dokter Gigi.

Foto : Potret pelayanan kesehatan (puskesmas keliling) Tenaga Nusantara Sehat PKM Patlean kab. Halmahera Timur, Maluku Utara (dokpri).
Foto : Potret pelayanan kesehatan (puskesmas keliling) Tenaga Nusantara Sehat PKM Patlean kab. Halmahera Timur, Maluku Utara (dokpri).
Bergabung di Nusantara Sehat memberikan banyak sisi positif, kalau saya jujur banyak keuntungannya, terlepas dari mengemban amanah mewujudkan Indonesia Sehat, di antaranya;PELAJARAN  HIDUP

Pengalaman adalah guru terbaik, pepatah ini punya relevansi yang erat dengan teman-teman Nusantara Sehat, karena selain ilmu keprofesian yang terus terasah, pelajaran lain yang di dapatkan selama di penempatan adalah belajar tentang kehidupan, tentang kultur dan budaya setempat, belajar mandiri, belajar untuk tetap bertahan dan menerima keadaan, hidup tanpa listrik, sinyal, air bersih.

Selain itu belajar tentang administrasi, birokrasi, bersosialisasi dengan pemangku kebijakan di penempatan, mulai dari bupati sampai ketua RT menjadi teman bicara teman-teman NS dalam mendorong stakeholder untuk bersama sama membangun kesehatan, belum lagi berinteraksi dengan masyarakat dan orang baru setiap hari.

Baca juga: Sepenggal Kisah dari Tim Nusantara Sehat Pulau Semau

SEMAKIN KUAT RASA NASIONALISME

Pembekalan di Nusantara Sehat langsung di tangani oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), bisa di katakan sistemnya seperti bela negara, di didik kedisiplinan, mental dan pengetahuan dasar tentang nasionalisme.

Terutama teman-teman NS based tim, selama lebih kurang 35 hari di gembleng dengan berbagai metode ala TNI, tujuanya adalah menguatkan rasa cinta tanah air, menguatkan rasa solidaritas dan kebhinekaan, karena ini penting, anak-anak muda NS adalah harapan dan masa depan bangsa, bertugas di pelosok negeri sebagai perpanjangan tangan negara dimana negara hadir di manapun masyarakat membutuhkan.

TUGAS BELAJAR

Kementerian kesehatan menjanjikan kuliah lanjutan atau di kenal tugas belajar (TUGSUS) bagi alumni Nusantara sehat yang telah menuntaskan masa pengabdian selama 2 tahun dengan berbagai persyaratannya, termasuk harus linear dengan jurusan awalnya, dan juga harus terlebih dahulu lulus di kampus yang telah terdaftar dalam kerja sama kementerian kesehatan terkait tugas belajar alumni NS yang di biayai semua oleh kementerian kesehatan, dan ini berlaku untuk 9 profesi.

BONUS LEMBAGA PROFESI

Apresiasi dari lembaga profesi sangat besar, terkait kredit partisipasi atau dikenal SKP bagi anak-anak NS, ini diberikan dalam bentuk sertifikat penghargaan atas dedikasi pengabdian tenaga Nusantara Sehat selama 2 tahun, dan berlaku untuk 9 profesi di NS dengan standar jumlah SKP merujuk pada aturan internal profesi masing-masing.

TIDAK ADA SEKAT PROFESI

Yang sangat menarik adalah, teman-teman yang bergabung di Nusantara Sehat tidak ada yang ego atau sektarian terkait profesi masing-masing, tidak ada yang merasa profesinya yang lebih unggul, lebih baik dan segala tetek bengeknya, semua sama, mulai dari Dokter umum, Dokter gigi, Perawat, Farmasi, Kesmas, Gizi, Kesling, ATLM dan Bidan, karena saling membutuhkan di bawah visi Indonesia Sehat, dan ini sangat berbeda  dari umumnya.

BANYAK  TEMAN

Hal ini sangat jelas, karena yang bergabung di Nusantara Sehat adalah kumpulan anak-anak muda profesi kesehatan dari Sabang sampai Merauke, yang lulus dengan persyaratan dan seleksi yang ketat, berasal dari daerah dan kultur sosial, budaya yang berbeda, namun di satukan dalam visi kebangsaan yang sama, maka latar belakang itu hilang seketika, di satukan dalam ke-Indonesia-an.

20% POINT INTUK DAFTAR CPNS 

20% point sebagai reward bagi NS, tapi jangan  terlalu senang teman-teman, karena daerah tidak semua memberlakukan bonus point 20% sebagai tambahan untuk kelulusan CPNS bagi alumni NS, karena negara kita berlaku aturan otonomi daerah, jadi daerah punya wewenang dan aturan sendiri terkait pemberlakuan poin 20% ini, tetapi kalau teman-teman alumni NS yang mendaftar CPNS di kementerian kesehatan, 20% ini otomatis berlaku.

PROFIT

Sedikit sensitif sebenarnya membahas keuntungan yang bersifat materi (uang) di ranah publik, Hehehehe, tapi ini juga penting untuk menjadi motivasi lain bagi teman-teman yang ingin bergabung di Nusantara Sehat, gaji dan intensif Nusantara sehat lumayan besar, saya katakan lumayan, karena tingkat atau ukuran besarnya relatif, ada yang puas, cukup dan bahkan ada yang bilang masih kurang.

Tapi secara pribadi saya bilang lumayan besar, karena banyak juga staf dan pegawai Puskesmas cemburu kepada Nusantara Sehat terkait besarnya gaji dan insentifnya, karena selain gaji dan intensif, teman-teman Nusantara Sehat memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan CPNS, misalnya terkait hal profit, PNS terima THR setiap hari raya, NS juga terima THR, PNS terima gaji 13, NS juga terima gaji 13, maka yang membedakan NS dan PNS hanya pada status, bahkan NS basis tim punya uang program sekitar 250 juta/tahun dari Kementerian kesehatan untuk anggaran program inovasi NS di puskesmas penempatan.

Belum lagi terkait jasa pelayanan seperti JKN atau JKD, uang program dan bahkan ada insentif daerah, tapi insentif daerah ini tergantung daerah ya teman-teman, karena ada juga sebagian daerah tidak menerapkan adanya insentif daerah bagi tenaga Nusantara Sehat.

TRAVELING

Siapa sih yang tidak suka jalan-jalan ?
di Nusantara Sehat jalan-jalan atau traveling itu salah satu bonus yaa, karena penempatan di daerah pelosok, tentu setiap hari menjangkau desa wilayah kerja puskesmas melewati perbukitan, hutan, sungai bahkan laut dengan pasir putihnya, jelas anak-anak NS tidak mungkin melewatkannya, mungkin ini yang dikenal kerja sambil jalan-jalan.

Karena memang harus di akui, daerah pelosok Indonesia memiliki banyak spot wisata alami yang tidak di jumpai di kota, mulai dari wisata laut, sungai, air terjun sampai pegunungan, jadi tidak heran teman-teman Nusantara sehat sering jalan-jalan, walaupun itu di sekitar wilayah lokus penempatan, dan anak-anak NS sangat hits dan Instagramable yaa.

JODOH

'Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampau' selain berbuat untuk negeri, juga mendapat jodoh, eitsss .... Jangan dulu senang, ini tergantung hati teman-teman, tapi faktanya bahwa, ada banyak teman-teman Nusantara Sehat yang cinta lokasi dan berujung ke plaminan, terutama NS tim, 2 tahun bersama-sama, setiap hari ketemu, menjalankan program bersama, jalan-jalan bersama bahkan makan pun bersama.

'Cinta datang karena terbiasa' sair lagu Dewa 19 ini benar adanya, bayangkan selama 2 tahun di penempatan, orang yang pertama di kenal dan menjadi keluarga itu bukan pegawai puskesmas, bukan kepala puskesmas atau tetangga rumah dinas, tapi teman tim di Nusantara Sehat, maka tidak heran NS tim itu sangat kompak dalam semua hal, sama rasa yang berujung perasaan yang sama.

Di sinilah hati menyatu, bisa di bayangkan, di Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler kampus yang hanya 1,5 bulan saja bisa berjodoh, apalagi yang 2 tahun bersama dengan intensitas bertemu yang tinggi, hampir setiap waktu di penempatan bertemu dan berinteraksi.

Tim Tenaga Nusantara Sehat Puskesmas Sapala kab. Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (dokpri).
Tim Tenaga Nusantara Sehat Puskesmas Sapala kab. Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (dokpri).
Tapi teman-teman, menjadi bagian dari Nusantara Sehat itu tidak selamanya punya cerita romansa dan nostalgia yaa, mencintai negeri tanpa batas dan mendapatkan pujaan hati, karena esensi perjuangan itu pasti ada pengorbanan, dan ada beberapa hal yang akan teman-teman hadapi dan rasakan jika menjadi bagian dari Nusantara Sehat, di antaranya;

Baca juga: Mengenal Indonesia Lewat Nusantara Sehat

JAUH DARI KELUARGA

Tinggal di pelosok negeri, dengan semua keterbatasan, menjadi tantangan tersendiri bagi teman-teman Nusantara Sehat, maka istilah anak muda berkaki baja dan bertangan besi sering di sematkan pada teman-teman Nusantara Sehat, namun tidak dengan hati, laki-laki yang terlihat kekar, muka sangar sekalipun kalau untuk keluarga tetap memendam kerinduan mendalam, hati tetap hello kitty.

Kangen dan tertinggal dalam berbagai moment atau acara keluarga tentu tidak bisa terbayar dengan sekedar mendengar suara atau melihat mereka dalam layar HP,  bayangkan misalnya ada yang berasal dari Aceh dan di tempatkan di Merauke, lintas batas pulau dan lautan, dan bahkan yang lebih parah ada banyak yang tinggal tanpa akses jaringan, komunikasi dengan keluarga jadi mandet, harus ke kota dulu dengan jarak ribuan mil baru bisa berbicara dan mendengar kabar keluarga, namun inilah tantanganya, kadang kita tidak sadar, karakter kita sedang di tempa.

KARIR (MASA DEPAN GELAP)

Kementerian kesehatan tidak menjanjikan ap-apa bagi alumni Nusantara Sehat, baik based tim maupun individu, kecuali tugas belajar yang di bahas di awal, misalnya akan di angkat jadi PNS, atau naik pangkat atau golongan, ada tunjangan pensiunan seperti CPNS atau pegawai BUMN, saya pastikan, sejauh ini tidak ada perjanjian seperti itu di Nusantara Sehat, maka penting jika teman-teman mencari karir, jaminan hari tua dan embel-embel keistimewaan lainnya, saya kira perlu berpikir panjang dulu sebelum bergabung di Nusantara Sehat.

Nusantara Sehat adalah sebuah program pemberdayaan kesehatan yang sifatnya sementara, tergantung kebijakan bahkan mungkin saja ganti presiden dan menteri, programnya bisa di hentikan, namun kita semua tentu berharap ada feedback dari apa yang kita lakukan, kita percaya, tapi harus di pahami bersama adalah, program nasional yang bersifat pemberdayaan tidak langsung di ganti atapun di hentikan tanpa sebab, karena ada pertimbangan lain yang menjadi landasannya.

Misalnya sejauh mana dampak positif dari program tersebut, terutama berkaitan dengan peningkatan dan kualias hidup masyarakat, dan program Nusantara Sehat sejauh ini punya impact positif yang luar biasa, bayangkan berdasarkan hasil penelitian Litbangkes kemenkes tahun 2018, dimana sejak keberadaan Nusantara Sehat di puskesmas, cakupan program dan kunjungan puskesmas meningkatkan, artinya kehadiran Nusantara Sehat memberikan dampak yang luar biasa.

AKSES, IKLIM, DAN GEOGRAFIS

Tentu bukan rahasia umum lagi, anak-anak muda yang tergabung di Nusantara Sehat menghadapi berbagai tantangan di lokus penempatan masing-masing, mulai dari transportasi yang sulit, hidup tanpa sinyal, listrik, susah air bersih dan kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok.

Bahkan di awal-awal penugasan banyak yang kaget bahkan sakit menghadapi iklim baru, di mana yang tidak pernah manjat gunung terpaksa terbiasa memanjat gunung, yang tidak biasa naik sampan terpaksa harus di biasakan, yang di rumahnya selalu menggunakan motor atau mobil kalau keluar rumah, terpaksa harus terbiasa jalan kaki dengan ribuan meter.

Belum lagi persoalan makanan, yang tidak biasa makan ikan sungai, tiba-tiba jadi biasa, yang tidak biasa makan mie telur, terpaksa harus di biasakan, bahkan yang tidak pernah memasak selama di rumahnya, harus terlatih dan terbiasa memasak, memasakanya pakai tungku dan kayu bakar lagi, jadi bisa di bayangkan perjuangan anak-anak Nusantara Sehat di pelosok negeri, dimana tidak semua mata melihat, tidak semua cerita mereka ternarasikan, tidak semua aktifitas mereka terekam oleh kamera.

Gambaran akses pelayanan kesehatan pelosok negeri (NS PKM Patlean Haltim, dokpri).
Gambaran akses pelayanan kesehatan pelosok negeri (NS PKM Patlean Haltim, dokpri).

KADANG NYAWA JADI TARUHAN

Teman-teman harus siap lahir dan bathin bergabung di Nusantara Sehat, sudah berapa teman-teman Nusantara Sehat yang harus menghembuskan nafas di tempat penugasan, dengan berbagai sebab, perjuangan untuk negeri memang berat teman-teman, tapi harus kita wujudkan, kalau bukan kita siapa lagi.

Baca juga: Menilik Vitalnya Peran Nusantara Sehat di Akreditasi Puskesmas

Ini bukan bermaksud menakuti atau menyurutkan semangat teman-teman, maka benar adanya, bergabung di Nusantara Sehat itu bukan anak-anak muda sembarangan, tapi anak-anak muda yang memiliki tekad dan dedikasi tinggi untuk ikhlas melayani negeri.

KECEMBURUAN SOSIAL

Hal ini sebenarnya klasik, tapi cukup berisik, bahkan mengganggu emosional dan mood selama pengabdian, tapi harus di akui, sebagian teman-teman NS mengahadapi hal ini, karena status teman-teman NS cukup strategis di puskesmas, selain haknya hampir sama dengan CPNS juga teman-teman NS berani mengkritik kebijakan dan aturan puskesmas yang tidak sesuai dengan aturan kementrian kesehatan dan sebagainya.

Bahkan teman-teman Nusantara Sehat di beberapa daerah berani mengkritik dinas kesehatan, dan ujungnya kita semua tau, anak-anak NS di benci, terutama oleh pegawai Puskesmas, ditambah lagi insentif Nusantara Sehat yang lebih besar dari PNS atau PTT daerah, terakumulasi semua sehingga tambah runyam hubungan emosional di puskesmas, maka dikalangan teman-teman Nusantara Sehat hal demikian di anggap sudah biasa di hadapi.

Namun tidak sedikit juga, di beberapa daerah teman-teman NS bahkan mendapat perlakuan istimewa dari pemerintah daerah, dapat motor dinas, rumah dinas yang bagus dan sebagainya, walaupun harus di akui di tempat lain ada teman-teman NS juga tidak mendapatkan perlakuan yang baik dari dinas kesehatan dan pegawai Puskesmas.

NUSANTARA SEHAT SEBAGAI PELOPOR

Nusantara Sehat sebagai pelopor ini bisa di interpretasi dalam dua sisi, misalnya hampir semua di puskesmas yang ada tenaga Nusantara Sehat-nya mengalami perubahan, terkait tata administrasi, cakupan dan terarahnya sasaran program, maupun sistem alur pelayanan lebih baik, walaupun perubahan tidak signifikan, tapi keberadaan Nusantara Sehat membawa pengaruh positif di puskesmas

Apalagi terkait menghadapi akreditasi, tentu sebagian puskesmas mengandalkan tenaga Nusantara sehat sebagai pelopor, walaupun di akui, kehadiran Nusantara sehat adalah sebagai Agent of Change di puskesmas, maka Nusantara Sehat di tuntut oleh keadaan menjadi serba bisa.

Namun tidak sedikit juga di beberapa puskesmas salah kaprah memperlakukan anak-anak NS, di suruh kerja keras untuk persiapan akreditasi, terlalu bergantung kepada Nusantara Sehat, bahkan memanfaatkan Nusantara Sehat untuk kepentingan jangka panjang mereka, yaitu yang sangat jelas adalah pada proses menghadapi akreditasi, sehingga ujungnya mereka yang CPNS tidak tau apa-apa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun