Mohon tunggu...
Hermansyah
Hermansyah Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Kesehatan

Dengan Menulis, kita dapat mengekspresikan dalamnya Rasa_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sisi Positif dan Negatif Menjadi Bagian dari Nusantara Sehat

15 Agustus 2020   22:07 Diperbarui: 9 Juni 2021   08:13 5871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Tenaga Nusantara Sehat Puskesmas Patlean kab. Halmahera Timur prov. Maluku Utara (dokpri).

'Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampau' selain berbuat untuk negeri, juga mendapat jodoh, eitsss .... Jangan dulu senang, ini tergantung hati teman-teman, tapi faktanya bahwa, ada banyak teman-teman Nusantara Sehat yang cinta lokasi dan berujung ke plaminan, terutama NS tim, 2 tahun bersama-sama, setiap hari ketemu, menjalankan program bersama, jalan-jalan bersama bahkan makan pun bersama.

'Cinta datang karena terbiasa' sair lagu Dewa 19 ini benar adanya, bayangkan selama 2 tahun di penempatan, orang yang pertama di kenal dan menjadi keluarga itu bukan pegawai puskesmas, bukan kepala puskesmas atau tetangga rumah dinas, tapi teman tim di Nusantara Sehat, maka tidak heran NS tim itu sangat kompak dalam semua hal, sama rasa yang berujung perasaan yang sama.

Di sinilah hati menyatu, bisa di bayangkan, di Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler kampus yang hanya 1,5 bulan saja bisa berjodoh, apalagi yang 2 tahun bersama dengan intensitas bertemu yang tinggi, hampir setiap waktu di penempatan bertemu dan berinteraksi.

Tim Tenaga Nusantara Sehat Puskesmas Sapala kab. Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (dokpri).
Tim Tenaga Nusantara Sehat Puskesmas Sapala kab. Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (dokpri).
Tapi teman-teman, menjadi bagian dari Nusantara Sehat itu tidak selamanya punya cerita romansa dan nostalgia yaa, mencintai negeri tanpa batas dan mendapatkan pujaan hati, karena esensi perjuangan itu pasti ada pengorbanan, dan ada beberapa hal yang akan teman-teman hadapi dan rasakan jika menjadi bagian dari Nusantara Sehat, di antaranya;

Baca juga: Mengenal Indonesia Lewat Nusantara Sehat

JAUH DARI KELUARGA

Tinggal di pelosok negeri, dengan semua keterbatasan, menjadi tantangan tersendiri bagi teman-teman Nusantara Sehat, maka istilah anak muda berkaki baja dan bertangan besi sering di sematkan pada teman-teman Nusantara Sehat, namun tidak dengan hati, laki-laki yang terlihat kekar, muka sangar sekalipun kalau untuk keluarga tetap memendam kerinduan mendalam, hati tetap hello kitty.

Kangen dan tertinggal dalam berbagai moment atau acara keluarga tentu tidak bisa terbayar dengan sekedar mendengar suara atau melihat mereka dalam layar HP,  bayangkan misalnya ada yang berasal dari Aceh dan di tempatkan di Merauke, lintas batas pulau dan lautan, dan bahkan yang lebih parah ada banyak yang tinggal tanpa akses jaringan, komunikasi dengan keluarga jadi mandet, harus ke kota dulu dengan jarak ribuan mil baru bisa berbicara dan mendengar kabar keluarga, namun inilah tantanganya, kadang kita tidak sadar, karakter kita sedang di tempa.

KARIR (MASA DEPAN GELAP)

Kementerian kesehatan tidak menjanjikan ap-apa bagi alumni Nusantara Sehat, baik based tim maupun individu, kecuali tugas belajar yang di bahas di awal, misalnya akan di angkat jadi PNS, atau naik pangkat atau golongan, ada tunjangan pensiunan seperti CPNS atau pegawai BUMN, saya pastikan, sejauh ini tidak ada perjanjian seperti itu di Nusantara Sehat, maka penting jika teman-teman mencari karir, jaminan hari tua dan embel-embel keistimewaan lainnya, saya kira perlu berpikir panjang dulu sebelum bergabung di Nusantara Sehat.

Nusantara Sehat adalah sebuah program pemberdayaan kesehatan yang sifatnya sementara, tergantung kebijakan bahkan mungkin saja ganti presiden dan menteri, programnya bisa di hentikan, namun kita semua tentu berharap ada feedback dari apa yang kita lakukan, kita percaya, tapi harus di pahami bersama adalah, program nasional yang bersifat pemberdayaan tidak langsung di ganti atapun di hentikan tanpa sebab, karena ada pertimbangan lain yang menjadi landasannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun