Mohon tunggu...
Bintang PutraInrasyah
Bintang PutraInrasyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/Universitas Islam Sultan Agung

suka mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan dalam Dunia Pendidikan

9 Januari 2024   16:59 Diperbarui: 9 Januari 2024   16:59 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa merupakan Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa dan diidentifikasi dari sumbersumber Agama, karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama, maka kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaan. Secara politis, kehidupan kenegaraan didasari pada nilai yang berasal dari agama.Dan sumber yang kedua adalah Pancasila, Pancasila : Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsipprinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut dengan Pancasila.Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut lagi dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945.Artinya, nilainilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni.

 

Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi Warga Negara yang lebih baik, yaitu Warga Negara yang memiliki kemampuan, kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sebagai Warga Negara.Budaya sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak disadari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat tersebut.Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat tersebut. Posisi budaya yang demikian penting dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.

 

STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER

 

Strategi Pendidikan Karakter yang akan dibahas adalah Strategi Pendidikan Karakter melalui Multiple Talent Aproach (Multiple Intelligent).Strategi Pendidikan Karakter ini memiliki tujuan yaitu untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang manifestasi pengembangan potensi akan membangun Self Concept yang menunjang kesehatan mental. Konsep ini menyediakan kesempatan bagi anak didik untuk mengembangkan bakat emasnya sesuai dengan kebutuhan dan minat yang dimilikinya.Ada banyak cara untuk menjadi cerdas, dan cara ini biasanya ditandai dengan prestasi akademik yang diperoleh disekolahnya dan anak didik tersebut mengikuti tes intelengensia.Cara tersebut misalnya melalui kata-kata, angka, musik, gambar, kegiatan fisik atau kemamuan motorik atau lewat cara sosialemosional.

 

Menurut Gardner (1999), manusia itu sedikitnya memiliki 9 kecerdasan. Kecerdasan manusia, saat ini tak hanya dapat diukur dari kepandaiannya menguasai matematika atau menggunakan bahasa.Ada banyak kecerdasan lain yang dapat diidentifikasi di dalam diri manusia. Sedangkan menurut Howard Gardner (1999) yang menjelaskan 9 kecerdasan ganda, apabila dipahami dengan baik, akan membuat semua orang tua memandang potensi anak lebih positif. Terlebih lagi, para orang tua (guru) dapat menyiapkan sebuah lingkungan yang menyenangkan dan memperdayakan di sekolah. Konsep Multiple Intelligence mengajarkan kepada anak bahwa mereka bisa belajar apapun yang mereka ingin ketahui. Bagi Orangtua atau guru , yang dibutuhkan adalah kreativitas dan kepekaan untuk mengasah anak tersebut.Baik guru atau Orang tua juga harus berpikir terbuka, keluar dari paradigma tradisional. Kecerdasan bukanlah sesuatu yang bersifat tetap. Keceradasan bagaikan sekumpulan keterampilan yang dapat ditumbuhkan dan dikembangkan. Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah, kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat. Melalui pengenalan Multiple Intellegence, kita dapat mempelajari kekuatan atau kelemahan anak dan dapat memberikan mereka peluang untuk belajar melalui kelebihan mereka, tujuannya adalah agar anak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dunia.

 

Pendidikan karakter selalu diupayakan untuk masuk ke dalam kurikulum pendidikan di berbagai jenjang dan jenis, sehingga diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa khususnya bagi negara yang sedang membangun ditentukan oleh tidaknya pendidikan. Hal ini membuat peran pendidikan dirasakan sangat penting bagi setiap bangsa. Produk pendidikan tidaklah sama dengan produk dalam dunia bisnis (fisik), produk pendidikan lebih cenderung bersifat jasa. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan atau keberhasilan pendidikan karakter yakni faktor insting (sikap yang ada sejak lahir), kebiasaan (perilaku yang sama terjadi terusmenerus dan berulang-ulang), hereditas (yang sebagian besar mencerminkan sifat orang tua) dan lingkungan (sifat yang terkondisi). ke klub) (Andri Kurniawan, 2021) Tujuan Pendidikan Karakter menjadi hal yang harus dicapai, diantarannya agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya sebagai manusia dan kebanggaan bangsa dengan nilai-nilai budaya yang baik dan karakter bangsa. Menumbuhkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji sesuai dengan nilai-nilai positif. Melatih siswa menjadi generasi penerus bangsa. Mari kita tingkatkan kemampuan siswa agar menjadi pribadi yang mandiri, kreatif dan berbangsa dan bernegara. Dan lingkungan sekolah harus menjadi lingkungan belajar yang aman, jujur, kreatif dan bersahabat dengan latar belakang etnik yang tinggi dan inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun