Strategi

bisa masuk dan mampu memberikan solusi terhadap masalah yang sedang

dihadapi oleh masyarakat. Sejalan dengan metode dakwah yang aktual, faktual

dan kontekstual dengan memberikan motivasi atau pemecahan persoalan hidup

masyarakat baik ekonomi, sosial, pendidikan maupun teknologi. Karena itu

dakwah hari ini setidaknya menuntut perhatian yang besar akan skill, planning

dan manajemen yang handal. (Puspianto, 2020).

Strategi lainnya yaitu melalui pendekatan sosial yang merupakan strategi

dakwah dalam bentuk kegiatan sosial untuk menumbuhkan kepedulian 

masyarakat urban terhadap persoalan sosial. Kegiatan seperti pembagian
sembako, daging qurban, dan bantuan kemanusiaan menjadi implementasi konkret
dari pendekatan ini. Strategi ini mengintegrasikan dakwah dalam konteks
kehidupan sosial masyarakat perkotaan, mengatasi individualisme, dan
memberikan solusi bagi masalah sosial. Pendekatan ini termasuk dalam tarbiyah
ijtimaiyah, relevan terutama di masyarakat yang sudah berkecukupan secara
ekonomi. Motif di balik perilaku peduli ini dapat berasal dari kebutuhan, tujuan,
cita-cita, atau rasa syukur atas keberhasilan yang dicapai (Puspianto, 2020).
KESIMPULAN
Strategi manajemen dakwah untuk masyarakat urban perlu
mempertimbangkan asas filosofi, psikologi, dan sosiologi. Interaksi dai dengan
masyarakat urban harus santai, humoris, dan bersahabat, dengan perhatian pada
tingkat pendidikan dai. Materi dakwah yang relevan, terutama yang berkaitan
dengan ekonomi mandiri, disertai contoh nyata, dapat meningkatkan keberhasilan
dakwah. Pemanfaatan media dakwah, terutama media massa dan sosial, menjadi
penting, mengoptimalkan kemajuan IPTEK. Pendekatan sosial melalui kegiatan
sosial juga efektif untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat urban terhadap
masalah sosial. Semua ini berkontribusi pada penyebaran dakwah yang sesuai
dengan konteks masyarakat urban yang dinamis.