Mohon tunggu...
Bimantoro Widyadana
Bimantoro Widyadana Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

SMAN 28 Jakarta | Kelas XI MIPA 2 | Absen 07

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Luar Hutan

1 Desember 2020   15:28 Diperbarui: 1 Desember 2020   22:41 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari pun terbit, Hasan dan Ari berkumpul dan mengucapkan selamat tinggal pada keluarga dan teman-temannya sebelum pergi. Mereka menatap tempat tinggal tercintanya untuk terakhir kali sebelum berputar balik memasuki hutan. Saat mereka menginjakkan kaki pada hutan yang luas dan dalam, suara obrolan ceria desa mulai hanyut dan suara keheningan yang sepi mulai terdengar.

"San, kamu sudah ada rencana belum untuk perjalanan ini?" tanya Ari dengan sedikit khawatir.

"Belum, kita ikuti kemana angin bertiup saja," jawab Hasan.

"Makasih, San. Sangat meyakinkan," kata Ari.

"Tapi kalau tujuan akhir kita keluar hutan, cara yang terbaik palingan jalan lurus sejauh mungkin dimulai dari desa, tanpa belok-belok," jelas Hasan. "Kita juga gak sendiri kan, saling jaga saja."

"Oke, oke, masuk akal. Ya sudah, pimpin jalannya, San." kata Ari.

Mereka pun memulai perjalanannya di hutan rimbun ini. Ranting-ranting yang menghalang dipotong oleh pisau yang tajam, sungai-sungai deras diseberangi,  dengan rehat sejenak di antaranya untuk makan dengan persediaan yang dibawa. Setelah malam mulai muncul, rasa letih di kaki pun mulai terasa. Hasan dan Ari memutuskan untuk berhenti dan tidur.

"Ahh, akhirnya bisa istirahat," kata Hasan dengan lega sambil ia mulai duduk.

"Kakiku rasanya sudah mau putus!" balas Ari sambil ia mencoba menyalakan api unggun. "Nah, kebakar juga akhirnya."

"Nih, mau makan gak?" tanya Hasan.

"Ah enak tuh, makasih, San." jawab Ari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun