Kali ini dia mendadak harus berpisah dengan putera keduanya.
Putera yang menurutnya paling bisa membantu dirinya dalam mengelola bisnisnya saat ini.
***
Sepanjang jalan menuju ke sekolah, Bimo memberitahu ketiga adiknya agar berani menghadapi bullyan dari kawan-kawannya dengan gagah berani.
Dia pun berjanji akan pulang kembali ke rumah setelah bapaknya kembali berdinas ke Surabaya, karena untuk saat ini dia malas bertemu dengan bapaknya.
Ketiga adiknya pun merasa lega karena tahu kalau kakaknya tetap akan sering pulang ke Madiun.
Dua puluh menit kemudian, usai mengantar ketiga adiknya ke sekolah.
Sampailah Bimo di terminal kota Madiun.
Dia turun sendiri dari mobil sambil membawa tas ransel yang ada di punggungnya, dan satu tas lagi ada di genggaman tangan kanannya.
"Dek jangan lupa telepon ibu kalau sampai ya!" teriak Rita dari dalam mobil.
"Iiiiyooiiii," jawab Bimo sambil berlalu pergi.