Untuk mengatasi hal ini kami selalu mempersiapkan peserta didik dan orangatua melalui penjelasan terhadap pentingnya kegiatan ini untuk membangun karakter.
Aksi dan Langkah Konkret
Di dalam melaksanakan kegiatan-apa pun kegiatan itu- kami tidak pernah menggunakan kata WAJIB. Kami selalu memberikan penjelasan kepada orangatua dan peserta didik manfaat dari kegiatan seperti ini. Kendati demikian masih ada orangtua dan peserta didik yang belum menyadari pentingnya kegiatan ini untuk pengembangan karakter anak.
Pentahapan langkah yang kami lakukan yaitu
- Kami menjelaskan kepada orangtua peserta didik manfaat kegiatan yang akan kami lakukan. Penjelasan ini biasanya kami laksanakan pada awal tahun pelajaran.
- Pendidik yang menjadi penanggung jawab sudah menyusun rancangan kegiatan (tempat,waktu dan acara)
- Guru penanggung jawab menyusun tim yang terdiri dari para pelajar. Tim ini akan mendetailkan kegiatan kunjungan termasuk sumber dana yang dibutuhkan
- Guru penanggung jawab menghubungi panti asuhan yang akan kami kunjungi dan acara yang akan kami laksanakan
- Pada saat yang telah ditentukan peserta didik melakukan kunjungan
- Setelah kunjungan, peserta didik membuat refleksi agar kegiatan ini bermakna dalam arti bermanfaat bagi pengembangan karakter peserta didik
Kunjungan ke panti asuhan atau panti jompo hanya melibatkan siswa pada kelas tertentu misalnya kelas 10 atau 11.
Kegiatan kunjungan ini peserta didik bukan hanya memberi bingkisan kepada anak-anak panti asuhan. Mereka juga membuat acara hiburan seperti bermain games, menggambar, mewarnai gambar, bernyanyi bersama.
Bingkisan yang diberikan kepada anak-anak panti asuhan dikumpulkan dari dana yang dicari/dikumpulkan oleh peserta didik. Mereka menggalang dana dengan berbagai cara. Misalnya jualan di sekolah. Oh ya kebetulan sekolah kami punya alat membuat kopi dan minuman. Mereka mencari dana dengan jualan yang dilakukan pada saat istirahat. Selain melalui jualan mereka mengumpulkan dana dengan cara menyisihkan dari uang jajan mereka setiap hari.
Kegiatan kunjungan ke panti jompo sedikit berbeda dengan kegiatan kunjungan ke panti asuhan. Di panti jompo peserta didik lebih banyak melakukan aktivitas yang menghibur. Misalnya main games, menyanyi, mendengarkan cerita dari penghuni panti jompo, mijitin dan sebagainya.
Refleksi yang dibuat anak anak setelah ke panti jompo pun berbeda. Anak-anak lebih merasa kasihan kepada orang-orang tua yang ada di panti dan berkehendak akan merawat orangtua mereka di rumah ketika orangtua mereka sudah tua.
Refleksi Hasil dan Dampak
Kunjungan ke panti asuhan dan panti jompo membuat anak-anak lebih mampu bersyukur atas kehidupan yang mereka miliki. Rasa syukur ini membuat anak-anak makin giat belajar dan menggunakan waktu sebaik mungkin. Rasa sayang mereka kepada orangtua pun makin besar. Kegiatan seperti ini sangat disenangi oleh orang tua. Beberapa orang tua sering mengingatkan sekolah kapan kegiatan kunjungan ke panti asuhan atau panti jompo dilaksanakan. Malahan diantara mereka ada yang ikut mendampingi saat kunjungan ke panti.