Untuk mencegah terjadinya konflik sosial, perlu sebuah gerakan cara beragama yang seimbang, yaitu mengurangi ekstrem konservatif dan ekstrem liberal. Itulah sebuah cara beragama yang disebut moderasi beragama. Penyuluh agama Katolik harus mengambil peran menjadi agen moderasi beragama, dan terus melakukan pembinaan agar para binaan menjadi agen moderasi beragama.
Â
Saran
Untuk mampu menjadi agen moderasi beragama yang membangun kehidupan masyarakat rukun, damai dan sejahtera, penyuluh agama Katolik harus melakukan penyuluhan secara kreatif dan kontekstual antara lain:
Menggunakan media sosial sebagai ajang penyuluhan (katekese).
Membangun chanel YouTube untuk penyuluhan. Seorang penyuluh adalah seorang content creator.
Melakukan penyuluhan melalui tulisan. Penyuluh hendaknya giat menulis di media sosial atau menjadi blogger.
Mendisain pembelajaran yang selalu ditindaklanjuti dengan aksi dan refleksi.
Membangun dialog kehidupan antarpemeluk agama yang berbeda.
Dengan demikian, penyuluh agama Katolik telah melanjutkan misi Gereja di tengah dunia yang terus berubah. Nama Allah semakin dimuliakan dan kebahagiaan semakin terpancar dalam hidup masyarakat yang berbeda agama, seperti Gus Dur dan Romo Mangun. Tidak ada ajaran dan tasir agama yang menghalangi mereka rukun dan damai kendati keduanya berbeda agama. Atau seperti Imam besar Al Azhar, Ahmed Al-Tayeb yang menyebut Paus Fransiskus sebagai "sahabat dan saudaraku"
Daftar Pustaka