Ketiga, Sektarianisme dan Primordialisme Makin KuatÂ
Krisis identitas membuat manusia cenderung membangun kenyamanan berdasarkan kesamaan identitas suku, agama dan budaya. Karena itu tidak mengherankan pada saat ini sektarianisme dan primordialisme tumbuh subur.Â
Menurut penulis, hal ini makin subur pada saat pilkada. Calon kepala daerah tidak malu (malah bangga) mengangkat isu "putera daerah" dan menggunakan simbol keagamaan sebagai alat politik memenangkan pertarungan. Akibatnya kita sendiri merasakan, perpecahan terjadi di dalam masyarakat karena pilihan politik yang dikemas oleh isu agama. Hal ini tentu mengancam keutuhan bangsa.
Peristiwa lain yang sangat memprihatinkan terjadi bukan lagi dalam kancah dunia politik. Tetapi di dunia pendidikan. Misalnya, seorang guru di SMAN 58 Jakarta Timur melarang siswa memilih calon ketua OSIS yang bukan muslim. Moderasi beragama menjadi salah satu cara mengikis gerakan sektarianisme dan primordialisme yang mengancam keutuhan bangsa.
Keempat, Ujaran Kebencian dan Hoax Bertebaran di Media Sosial
Alasan lain kenapa moderasi beragama menjadi sangat mendesak adalah maraknya ujaran kebencian dan hoax di media sosial. Media sosial bagai pisau bermata dua. Bisa Anda gunakan untuk membangun tatanan sosial tetapi juga sebaliknya, bisa dimanfaatkan untuk menghancurkan orang lain.Â
Yang sangat memperihatinkan justru yang terakhir. Media sosial banyak digunakan untuk menebar ujaran kebencian dan berita hoax. Sebagai contoh disampaikan oleh Menteri Kominfo bahwa hingga 5 Mei 2020 beredar 1.401 konten hoax dan disinformasi Covid 19. Dari penelusuran mesin AIS Kominfo berita bohong meningkat tajam sejak 2018 hingga 501 item hoaks.
Di media sosial Anda bisa menemukan orang secara terbuka menghina orang lain; orang menjelek-jelekan orang lain seolah dirinya yang paling benar. Yang kadang membuat kita miris adalah itu dilakukan oleh tokoh publik dan malah tokoh agama. Karena itulah penyuluh agama terpanggil menjadi agen moderasi beragama dalam upaya membangun hidup yang rukun dan damai.
Menjadi Agen Moderasi Beragama Sebuah Panggilan bagi Penyuluh Agama Katolik
Peristiwa yang menandai setiap orang kristiani menjadi anak Allah adalah pembaptisan. Dengan pembaptisan yang kita terima membuat kita dibersihkan dari dosa, dilahirkan kembali sebagai anak-anak Allah, digabungkan ke dalam Gereja dan ikut ambil bagian dalam perutusan Gereja.