Mereka adalah orang-orang yang dipilih bukan karena profesinalitas dan kompetensinya tetapi karena bersedia. Akibat yang mucul kemudian adalah koperasi berjalan sangat lambat dan cenderung berhenti di tempat.Â
Koperasi menjadi ajang pertempuran kekuatan yang pro kesejahteraan anggota dengan kekuatan penumpukan modal perseorangan/golongan. Bisa dimengerti jika banyak koperasi setiap tahun menunggu tindakan amputasi oleh kementrian koperasi.Â
Menyadari betapa penting dan lururnya panggilan koperasi sebagai kendaraan yang mengantar anggota kepada kesejahteraan, maka proses rekrutmen dan pembinaan pengurus/pengawas koperasi harus dirancang secara intensif, sistematis dan berkelanjutan.Â
Untuk hal seperti ini saya selalu siap sharing. Adalah bahagia bisa berbagi untuk kesejahteraan masyarakat koperasi. Semoga Bapak Menteri Koperasi mengerahkan kekuatan untuk melakukan pembinaan kepada koperasi melalui berbagai pelatihan dan pendidikan.Â
Ingatlah, pendidikan adalah jantungnya koperasi. Melalui pendidikan itu pula kapabilas pengurus koperasi meningkat. AMDG (Agustinus Purwanto-Fasilitator KJK, penggiat koperasi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H