Tradisi hari pasar juga menjadi sarana penting untuk mempererat hubungan sosial. Orang-orang dari berbagai negeri adat berkumpul, berbicara, dan bertukar cerita, menciptakan suasana yang penuh keakraban.
Bagi wisatawan seperti kami, kesempatan ini memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan masyarakat Saparua yang sederhana, namun kaya akan nilai budaya.
Kondisi Pasar dan Harapan untuk Perbaikan Infrastruktur
Meski suasana pasar tradisional Saparua sangat hidup, kondisi bangunan pasar perlu mendapat perhatian lebih.
Dari luar, gedung pasar tampak cukup baik, tapi ketika masuk ke dalam, terlihat jelas bahwa beberapa bagian bangunan sudah mulai usang.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pedagang dan pembeli yang menggunakan fasilitas pasar setiap hari pasar. Apalagi jika musim hujan tiba, sebagian toko pakaian di dalam pasar mengalami bocor.
Sebagai lokasi yang strategis dan penting bagi perekonomian lokal, sudah sepatutnya pasar tradisional ini mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah Maluku Tengah.
Renovasi pasar tidak hanya akan meningkatkan kenyamanan pedagang dan pembeli, tapi juga mendukung daya tarik wisata Pulau Saparua.
Dengan memperbaiki fasilitas pasar, pengalaman belanja di Saparua dapat menjadi lebih baik, sekaligus memperkuat identitas lokal sebagai destinasi wisata budaya.
Selain kondisi fisik pasar, kelancaran aktivitas di sekitar pasar juga perlu diperhatikan. Pada pagi hari yang kami kunjungi, kepadatan lalu lintas di depan pasar cukup tinggi, hingga memerlukan kehadiran seorang polisi lalu lintas untuk mengatur arus kendaraan.
Hal ini menunjukkan perlunya pengelolaan lalu lintas yang lebih baik, terutama pada hari pasar.
Kesimpulan: Menghidupkan Warisan Budaya untuk Masa Depan
Tradisi hari pasar di Pulau Saparua bukan sekadar aktivitas jual beli, tapi juga simbol dari harmoni budaya dan sosial masyarakat.