Kerja sama dengan pihak swasta atau mitra internasional juga dapat menjadi opsi untuk mempercepat penyediaan material dan teknologi yang diperlukan.
Kedua, pemerintah harus meningkatkan dialog dengan komunitas lokal, khususnya para nelayan, untuk memastikan bahwa, pembangunan tanggul ini tidak akan merugikan mereka.
Program-program kompensasi, pelatihan, atau penciptaan alternatif mata pencaharian dapat membantu mengurangi resistensi dari komunitas tersebut.
Selain itu, keterlibatan mereka dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek dapat menciptakan rasa memiliki yang lebih kuat.
Ketiga, pemantauan dan evaluasi yang lebih ketat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap target dapat dicapai tepat waktu.
Pemerintah, juga harus bersikap transparan dalam mengkomunikasikan progres pembangunan kepada publik, termasuk menjelaskan kendala yang dihadapi dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya.
Dengan demikian, publik dapat memahami situasi yang sebenarnya dan tetap mendukung upaya-upaya pemerintah.
Kesimpulan
Sebagai penutup, penundaan pembangunan NCICD hingga 2030, memang menimbulkan berbagai tantangan, tetapi hal ini juga dapat menjadi momen refleksi bagi pemerintah untuk memperbaiki strategi dan pendekatan mereka.
Proyek ini bukan hanya soal membangun infrastruktur fisik saja, tetapi juga tentang membangun kepercayaan, ketahanan, dan masa depan yang lebih baik bagi Jakarta.
Dengan komitmen yang kuat dan kerja sama semua pihak, semoga banjir rob tidak lagi menjadi ancaman yang menakutkan bagi ibu kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H