Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Gunakan Pinjol untuk Bayar UKT, Solusi atau Masalah?

5 Juli 2024   14:59 Diperbarui: 5 Juli 2024   20:23 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: mahasiswa bayar UKT menggunakan pinjol | sumber gambar: Dok. Razorpay via Kompas.com

Simak penjelasannya berikut ini.

Pinjol Berpotensi Menimbulkan Masalah Baru

Hemat saya, arahan Muhadjir (Menko PMK) di atas terkait penggunaan pinjol oleh mahasiswa untuk membayar UKT kurang tepat.

Mestinya, beliau memikirkan juga dampak yang ditimbulkan pinjol bagi mahasiswa di masa depan, bukan hanya dampak jangka pendeknya.

Sebagai informasi saja, membayar UKT menggunakan pinjol dikenai bunga dan denda keterlambatan yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari pinjaman perbankan.

Sekalipun pembayarannya dilakukan setelah lulus kuliah, hal tersebut tetap menimbulkan risiko besar bagi mahasiswa.

Pun kalau mereka lulus, belum tentu langsung mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini mengacu pada fakta bahwa ada banyak pengangguran usia muda di Indonesia.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi (Kemdikbduristek), seperti dikutip dari laman DETIK.com, menyatakan ada sebanyak 13,33 persen lulusan perguruan tinggi masih berstatus pengangguran pada tahun 2022.

Bayangkan situasinya, jika mereka belum mendapat pekerjaan setelah lulus kuliah, tapi mereka wajib mengangsur utang kepada pinjol, bukankah ini berat?

Jika mereka gagal mengangsur kepada pinjol, bukankah hal itu akan menyulitkan mereka untuk mendapatkan kredit modal kerja untuk usaha, kredit kepemilikan rumah, dll?

Situasi seperti ini bisa berpotensi menurunkan produktivitas dan menyebabkan tekanan mental di kalangan mahasiswa.

Pemerintah Perlu Mencari Solusi Lain

Hemat saya, daripada menyarankan mahasiswa menggunakan pinjol untuk membayar UKT, lebih baik pemerintah mencari cara lain untuk membantu mahasiswa yang kesulitan ekonomi agar bisa berkuliah tanpa punya beban utang di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun