Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sampah Kaliadem Picu Kerusakan Ekosistem Mangrove Muara Angke

19 Juni 2024   15:07 Diperbarui: 19 Juni 2024   15:16 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpukan sampah plastik di jembatan kaliadem, Penjaringan, Jakarta Utara | Sumber: Dokumen pribadi/Billy

Saya berdiri dan berjalan ke arah jembatan, tampak tumpukan sampah plastik di bawah jembatan yang belum diangkut petugas.

Sementara di seberang sana, sampah plastik terus mengalir deras menuju Teluk Angke. Padahal, tak jauh dari jembatan kaliadem ini, terdapat Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA).

Area Suaka Margasatwa Muara Angke | Sumber: Dokumen pribadi/Billy
Area Suaka Margasatwa Muara Angke | Sumber: Dokumen pribadi/Billy

Secara administratif, kawasan ini termasuk wilayah Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara.

SMMA menjadi rumah bagi berbagai jenis burung seperti cangak, kuntul, mandar batu, bubut jawa, dan masih banyak lagi.

Selain burung, hewan lain yang hidup di SMMA seperti monyet ekor panjang, kura-kura, biawak, ular welang, dan ular daun.

Karena lokasinya berada di pesisir utara Jakarta, SMMA mempunyai beragam jenis ikan seperti ikan sapu-sapu, mujair, dan gabus. (Sumber: Nationalgeographic.co.id).

Yang sangat disayangkan, kawasan konservasi hutan mangrove ini, seringkali disinggahi sampah plastik yang dibawa oleh kaliadem.

Kehadiran sampah yang tersangkut di area mangrove ini bisa menyebabkan pertumbuhan mangrove menjadi lambat dan bahkan mati.

Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jakarta, Abdul Kodir, seperti dikutip dari laman Nationalgeographic.co.id mengemukakan bahwa monyet ekor panjang yang mendiami kawasan ini mengonsumsi sampah plastik, sehingga di dalam tubuhnya ditemukan logam berat.

Sebenarnya, area yang paling terdampak sampah plastik adalah kawasan hutan mangrove yang berada di tepi pantai Muara Angke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun