Oh ya, lokasi pendaftaran ada di sebelah kiri jalan, setelah melewati gapura. Di sini, kami rencana nenda sampai hari Jumat, hari Sabtu pagi sudah kembali ke Jakarta. Jadi, biayanya sebesar Rp 120.000.
Setelah selesai pendaftaran, kami berjalan kaki menuju lokasi nenda yang tak jauh dari lokasi pendaftaran. Wow, asli Pantai Pasir Perawannya keren banget guys.
Terlihat beberapa tenda sudah berdiri di tepi pantai, beberapa lagi sedang didirikan oleh wisatawan. Kami mencari spot tenda, dan kami menemukan spot yang pas menghadap ke laut.
Barang-barang kami taruh di dekat pohon, sementara itu kami dirikan tenda. Tak perlu memakan waktu lama, tenda kami pun selesai didirikan.
Setelah itu, saya mencari warung untuk menumpang cas HP dan notebook. Sekadar info, untuk ngecas HP atau laptop selama nenda gratis tak perlu bayar. Sebab, biayanya sudah termasuk dalam biaya bermalam di Pantai Pasir Perawan.
Sebenarnya, dalam perjalanan dengan kapal tadi, saya sempat menulis di notebook, tapi bateri notebook saya tiba-tiba sekarat, sehingga tak dapat melanjutkannya.
Memang, saya sempat ngecas di atas kapal, tapi hanya sebentar saja, karena kapal akan sandar di pelabuhan Pulau Pari. Saya baru melanjutkan cerita ini, setelah mendarat di Pulau Pari.
Nah, itu dia, cerita singkat tentang perjalanan kami dari pelabuhan Muara Angke ke pelabuhan Pulau Pari dengan KM Satria Express. Nantikan cerita selanjutnya tentang pengalaman kami nenda selama di Pantai Pasir Perawan dan aktivitas yang kami lakukan selama di Pulau Pari.
Sampai jumpa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H