Bagaimana dengan Baba Rafi dalam konteks sustainable franchise?
Saya gembira tahun lalu Grup Baba Rafi meluncurkan konsep bisnis Container Kebab. Mengapa? Karena skala bisnis konsep tersebut dari pengamatan saya sudah termasuk skala yang terbebas dari jebakan “self destruction point”. Beberapa kali saya sampaikan kegembiraan saya ini kepada founder dan manajemen Baba Rafi.
Saya pun berharap, bahwa konsep bisnis ini akan terus berkembang untuk mengemas produk kebab yang mulai menjadi produk keseharian masyarakat di Indonesia ini. Dan harapan saya, Baba Rafi akan terus berkembang menjadi bisnis franchise yang berkelanjutan dengan konsep bisnis yang lebih besar tersebut. Dan terhadap para pelaku bisnis franchise di Indonesia kasus ini bisa menjadi bahan pelajaran dan referensi untuk mengembangkan bisnis franchise yang sehat dan baik.
Bije Widjajanto; Konsultan Franchise Ben WarGConsulting, Komisioner Pendidikan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Pengasuhdan Coach Komunitas Waralaba Nusantara (KAWAN), Direktur Indonesia Center forFranchising Studies (ICeFS). Email: bije_w@benwarg.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H