1. Niat yang Murni
Ibadah dilakukan semata-mata untuk mencari ridha Allah, bukan untuk mendapatkan penghargaan dunia atau akhirat.
Hal ini sejalan dengan firman Allah: "Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56).Â
Niat yang murni membuat ibadah menjadi pengalaman spiritual, bukan sekadar rutinitas fisik.
2. Kesadaran dan Keikhlasan
Dalam ibadah dengan cinta, seseorang menyadari kehadiran Allah di setiap tindakan. Tidak ada unsur paksaan atau keterpaksaan dalam melaksanakan ibadah, melainkan dilakukan dengan hati yang lapang dan tulus.
3. Rasa Syukur yang Mendalam
Ibadah menjadi cara untuk mengekspresikan rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Rabi'ah al-Adawiyah sering menekankan bahwa cinta kepada Allah berasal dari pengakuan akan kebesaran dan rahmat-Nya yang tak terhingga.
4. Kehadiran Hati (Khushu')
Ibadah dengan cinta melibatkan hati yang hadir sepenuhnya, fokus kepada Allah tanpa gangguan duniawi. Ketika hati mencintai Allah, ibadah tidak lagi terasa berat, melainkan menjadi kebutuhan yang memberikan ketenangan jiwa.
5. Pengabdian yang Total