Untuk mencapai mahabbah, seseorang harus menyucikan hatinya dari penyakit hati seperti kesombongan, iri hati, dan kecintaan berlebihan kepada dunia.
5. Kesadaran Akan Kehadiran Allah
Mahabbah melibatkan kesadaran penuh akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan. Dengan cinta kepada Allah, seseorang selalu merasa dekat dengan-Nya, meskipun tanpa wujud fisik.
Aplikasi Mahabbah dalam Tasawuf
Ibadah dengan Cinta:
Ibadah bukan hanya kewajiban, tetapi menjadi ekspresi cinta yang tulus kepada Allah. Ibadah dengan cinta adalah konsep ibadah yang dilakukan bukan karena rasa takut akan hukuman Allah (neraka) atau harapan akan pahala-Nya (surga), tetapi karena kecintaan yang mendalam kepada-Nya. Dalam ajaran tasawuf, terutama menurut Rabi'ah al-Adawiyah, cinta kepada Allah (mahabbah) menjadi motivasi utama dalam menjalankan ibadah, sehingga ibadah menjadi bentuk hubungan yang intim dan tulus antara hamba dengan Tuhannya.
Akhlak yang Mulia:
Mahabbah mendorong manusia untuk mencerminkan sifat-sifat kasih sayang dan rahmat Allah dalam hubungannya dengan sesama makhluk.
Keikhlasan dalam Segala Hal:
Semua perbuatan dilakukan dengan ikhlas karena Allah, bukan untuk mendapatkan pujian atau balasan.
Karakteristik Ibadah dengan Cinta