Abie Besman selaku Produser Eksekutif Kompas TV tampil di giliran berikutnya. Ia membawakan materi presentasi berjudul "Saya, Anda, dan Kecerdasan Buatan".Â
Ia membuka paparannya dengan pertanyaan: "Apa yang menanti di masa depan komunikasi?" Abie mengemukakan 5 hal:Â Internet of Things (IoT), Teknologi 5 G, Voice and Natural Language Processing, Perkembangan dalam Kecerdasan Buatan, dan Media Sosial. Detailnya saya tampilkan dalam foto, sehingga bisa dibaca sendiri.
Selaku petinggi di media massa nasional besar, Abie justru melihat adanya peluang dalam journalism dengan adanya AI. Menurutnya, AI bisa diintegrasikan dalam pengumpulan dan analisis informasi.Â
AI juga bisa digunakan dalam produksi content. Lebih lanjut juga bisa dipakai dalam pengelolaan platform dan distribusi berita. Meski begitu, tetap harus diperhatikan pula etika dan tanggung jawab dalam jurnalisme saat menggunakan AI.
Sebagai bagian dari Kelompok Kompas Gramedia yang membawahi KG Media, Kompas TV juga mengikuti pedoman yang berlaku di grup perusahaan tersebut. Abie memaparkan sepintas tentang adanya "Pedoman KG Media dalam Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence".Â
Tentunya hal itu harus selaras dengan "Falsafah KG Media". Sayangnya, baik dalam materi presentasi atau pemaparan lisan, hal itu tidak terlalu gamblang diterangkan. Bisa jadi karena keterbatasan waktu.
Tampil sebagai pembicara terakhir di sesi 2 adalah Yadi Hendriana, Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Dewan Pers. Ia membawakan materi presentasi berjudul "Profesionalisme Pers di Era Digital: AI dan Pers Profesional".Â
Sebagai pembuka, Yadi memaparkan kasus-kasus pers dalam pemanfaatan teknologi. Ia menyebutkan ada tiga: media profesional banyak mengutip media sosial tanpa ada verifikasi, menjadikan media sosial sebagai sumber utama pemberitaan, dan pembuatan berita dengan teknologi AI tanpa melakukan verifikasi, dengan hanya menurunkan tingkat plagiasi.
Yadi juga mengingatkan bahwasanya prinsip utama pers dalam UU Pers No. 40 tahun 1999 adalah: "menegakkan nilai demokrasi, mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benar."Â
Lebih lanjut Yadi juga menyitir prinsip jurnalisme internasional baru yang dituangkan dalam "Paris Charter on AI & Journalism", dikeluarkan pada November 2023.Â