Berikutnya, Belanda dan Hindia-Belanda (yang kini menjadi Indonesia) menerbitkan prangko menyambut Jambore Kepanduan Sedunia V pada 1937 yang diadakan di Vogelenzang, Negeri Belanda. Setelah itu, makin banyak negara lain yang juga menerbitkan prangko dengan tema Pramuka.
Perlu pula dicatat, prangko pertama Republik Indonesia dengan tema Pramuka adalah prangko seri Jambore Nasional 1955, yang terdiri dari 5 desain prangko.Â
Uniknya, desain dari prangko-prangko itu mengambil gambar dari kegiatan kepramukaan di AS. Sementara, prangko tema Pramuka terbaru di Indonesia adalah prangko seri Jambore Kepanduan Sedunia ke-24 di AS pada 2019.Â
Menurut rencana, untuk menyambut Jambore Nasional XI-2022 yang akan diadakan di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur, Jakarta Timur, pada 14 sampai 21 Agustus 2022, juga akan diterbitkan satu seri prangko dengan tema Pramuka.
Tanda Kecakapan Khusus
Prangko dan benda-benda filateli dengan tema Pramuka, tentunya dikoleksi pula oleh para Pramuka itu sendiri. Bahkan bisa dikatakan, mengoleksi prangko sebenarnya sudah sejak lama menjadi bagian dari kegiatan kepramukaan.Â
Baik di Indonesia maupun di negara-negara lainnya yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, telah dikenal Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pengumpul Prangko (Stamp Collecting).
Sebagai tambahan informasi, TKK adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu.Â
Di tiap golongan peserta didik, mulai dari Siaga (7-10 tahun), Penggalang (11-25 tahun), Penegak (16-20 tahun), sampai Pandega (21-25 tahun) ada TKK masing-masing, yang diberikan setelah seorang peserta didik menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Rician SKK itu sendiri berbeda-beda untuk tiap TKK.Â
Khusus untuk TKK Pengumpul Prangko adalah TKK yang disediakan untuk Pramuka Penggalang, Penegak, dan Pandega. Sedangkan untuk Pramuka Siaga namanya TKK Pengumpul saja.
Kegiatan filateli memang cocok untuk para Pramuka. Melalui hobi filateli, seseorang juga dilatih kesabaran, ketelitian, dan kerapian dalam merawat koleksinya. Seorang filatelis juga mendapatkan banyak tambahan wawasan dan pengetahuan, dengan mempelajari prangko dan benda-benda pos yang dimilikinya.Â