dari tepian, sisi, dan pinggir sungai.
Museum Nasional Indonesia - Jakarta, 18 Maret 2018
Replika Prasasti Ciaruteun di Museum Nasional Indonesia. Prasasti aslinya masih ada di lokasi sebenarnya di tepian Sungai Ciaruteun, Bogor, Jawa Barat. (Foto: BDHS)
Puisi ini lahir ketika mengikuti lokakarya "Sinau Aksara dan Bedah Prasasti" yang dilaksanakan Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI) di Museum Nasional Indonesia di Jakarta pada Minggu, 18 Maret 2018. Tergerak oleh kenyataan bahwa baris-baris kalimat pada prasasti-prasasti di tepian Muara Kaman (Kalimantan Timur) dan Sungai Ciaruteun (Jawa Barat) itu sebenarnya mirip dengan baris dan lirik puisi, maka lahirlah puisi "Dari Tepian Sungai" itu.
Prasasti-prasasti yang juga menggambarkan semangat kreatif pikiran manusia masa lalu seperti semangat kreatif pikiran manusia di masa apa saja --dari dulu sampai sekarang dan nanti ke masa depan-- yang melahirkan puisi-puisi.
Selamat Hari Puisi Sedunia, 21 Maret 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya