Dengan segenap goresan jiwanya
Selembar kain batik akan mencerminkan pemakainya
Karena tak hanya sekadar menggambarkan motif
Tapi tradisi membatik yang telah berabadabad
Tak akan terhenti sampai ujung usia" (Widiatmoko, 2017)
Dan identitas manusia Jawa dalam dirinya diperkuat dengan kecintaannya pada batik dan malam yang menggoreskan motif truntum sebagai serat jiwa untuk menemukan kesejatian. "Kata Batik berasal dari Bahasa Jawa yaitu "amba" yang artinya tulis dan "nitik" yang berarti titik." (Trixie, 2020). Pada praktiknya aktifitas membatik merupakan kegiatan menulis dan menitik di atas kain mori, yakni kain putih polos yang digunakan sebagai bahan dasar kain jarik atau kain batik.
"Aku memesan selembar kain bermotif Truntum
Untuk menikahkan anakku nanti
Simbol cinta kasih yang tulus dari orang tua
Semoga turun temurun selalu tetap terjaga
Meski pada saatnya aku tiada