Selembar kain batik bermotif Truntum
Adalah serupa goresan serat jiwa
Dekapan kasih sayang orangtua terhadap anaknya
Yang telah dicelup kehangatan air mata" (Widiatmoko, 2017)
Motif Truntum dipesan untuk menikahkan anaknya karena "Menurut pandangan masyarakat umum, batik Truntum memiliki makna -menuntun-, yaitu menuntun kedua mempelai dalam memasuki liku-liku kehidupan baru, yaitu berumah tangga." (Hastangka, 2013)
Kesetiaannya pada batik dibuktikan dengan puisi-puisi berikutnya di halaman 126 dengan motif "Sekar Jagad" yang merogoh sukma. "Sekar Jagad merupakan motif perpaduan dari beberapa motif batik, menggambarkan muatan lingkungan hidup, ekologi, flora fauna, kosmos dan air dalam kehidupan yang menampakkan keanekaragaman dan kebersamaan dalam kehidupan yang menyatu." (Surya). Bagi Bambang Widiatmoko, selembar kain bati Sekar Jagad selalu membawa kesadaran pada nilai-nilai hidup nenek moyang secara universal. Nilai-nilai kehidupan yang penuh makna dan pesan mendalam untuk hidup berdampingan dengan berbagai elemen yang membentuk dunia ini.
"Sebagai pewaris tradisi keluarga
Aku menyimpan selembar kain batik Sekar Jagat
Kain batik yang selalu mengingatkan
Pada nenek moyang yang bersimpuh di amben kayu jati
Melipat-lipat kain batik yang tercium bau wangi