Mohon tunggu...
Berti Khajati
Berti Khajati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Alumni IKIP Muhammadiyah Purworejo (1998) dan SPs UHAMKA Jakarta (2021) menulis puisi, cerpen, pentigraf, cerita anak dan artikel nonfiksi lainnya bersama berbagai komunitas literasi di dalam dan luar negeri, mengabdi sebagai Kepala Sekolah di SDN Samudrajaya 03 Tarumajaya - Kab. Bekasi. Mempunyai quote "Filternya ada di dalam jiwa."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jejak Manusia Jawa dalam Kegelisahan Silsilah Bambang Widiatmoko

25 Oktober 2022   13:19 Diperbarui: 25 Oktober 2022   13:24 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dalam ziarah tapi bukan melakukan pertapaan

dan kini yang kudapat hanyalah puncak kesunyian" (Widiatmoko, 2017)

Puisi terakhir ini sebenarnya menceritakan musibah runtuhnya waduk Jatigede yang menenggelamkan desa di bawahnya. Namun puisi penutup ini tidak mengurangi esensi kejawaan Bambang Widiatmoko karena secara fisik lokasi waduk Jatigede terletak di Pulau Jawa. Secara keseluruhan, buku puisi Bambang Widiatmoko yang berjudul "Silsilah yang Gelisah" merupakan dokumentasi pengembaraan pribadi penyairnya. Dalam kunjungannya ke berbagai wilayah di dalam dan luar negeri, Bambang Widiatmoko selalu mengabadikan kunjungan tersebut dalam format puisi. Maka tak heran apabila puisi-puisi Bambang Widiatmoko dalam buku ini tampak dan terasa nyata karena penulisnya sendiri hadir secara wadhag dalam suasana yang disyairkan dalam puisi-puisinya. 

Pada dasarnya kegelisahan silsilah yang dirasakan Bambang Widiatmoko sebagai manusia Jawa merupakan kegelisahan seluruh umat manusia secara universal. Oleh karena itu, sebagaimana Bambang Widiatmoko yang selalu kembali kepada akar budaya nenek moyangnya, maka sudah selayaknya manusia pun kembali pada akar keberadaannya di dunia ini. Sejauh apapun kecanggihan teknologi yang mampu dilampaui oleh manusia, maka kembali lagi pada fitrahnya sebagai insan biasa yang tak dapat menandingi Sang Khalik. 

Pembelajaran-pembelajaran arkeologis manusia purba dan evolusinya, penelusuran artefak-artefak peninggalan masa lalu, pelestarian karya seni khususnya batik dengan kedalaman filosofi dalam setiap proses pembuatan dan motif-motifnya merupakan pesan istimewa bagi setiap manusia. Pada akhirnya, sebagaimana dikatakan oleh Bambang Widiatmoko, setiap manusia akan kembali ke akarnya dan menziarahi kuburnya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Darmojo, K. W. (n.d.). Eksistensi Keris Jawa dalam Kajian Budaya. texture, art & culture journal, 49-60.

Hastangka. (2013). Ontologi Batik: Melacak Dimensi Metafisis Batik Klasik Jawa. Jurnal Filsafat Vol. 23, Nomor 3, 199-214.

https://id.wikipedia.org/wiki/Ragasukma. (2021, Desember 26). Retrieved from Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki

https://kbbi.web.id/silsilah. (2021, Desember 26). Retrieved from KBBI online: https://kbbi.web.id/silsilah

Kholis, N., & Ajhuri, K. F. (2019, Juni). Sangkan Paraning Dumadi (Eksplorasi Sufistik Konsep Mengenal Diri dalam Pustaka Islam Jawa Prespektik Kunci Swarga Miftahul Djanati). Dialogia: Jurnal Studi Islam dan Sosial, 17(1), 1-20.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun