4. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dalam pelayanan “Samsat on The Spot” adalah dengan terdapat atau tidaknya kegunaan atau manfaat setelah masyarakat menggunakan pelayanan “SIPRAJA. Diketahui bahwa manfaat atau kegunaan dalam pelayanan “SIPRAJA” adalah harapannya masyarakat dimudahkan dalam pelayanan pengajuan surat dan manfaat lebihnya masyarakat menjadi puas, tidak terpaut jarak dan waktu sehingga memudahkan masyarakat. Selain itu, pelayanan lebih dekat, tidak ramai, tidak lama, tidak antri, pencetakan surat yang cepat, serta tidak mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat. Untuk informasi lebih yang berkaitan dengan pelayanan “SIPRAJA”, ditemukan informasi bahwa beberapa masyarakat masih enggan utuk menggunakan “SIPRAJA” sendiri karena melihat rumitnya proses yang ada dan kurangnya pengetahuan dalam menjalankan sebuah teknologi, sehingga memilih untuk datang ke Kantor Kelurahan Urangagung dan menyerahkan semua proses pada Kantor Kelurahan Urangagung.
5. Tahap Konfirmasi
Tahap konfirmasi dalam pelayanan “SIPRAJA” lebih berkaitan erat dengan evaluasi yang diberikan petugas Kantor Kelurahan terdahap pelayanan “SIPRAJA” yang telah di gunakan, terkait juga dengan kepuasan yang dirasakan oleh masyarakat, dan ketertarikan masyarakat untuk menggunakan inovasi pelayanan “SIPRAJA” secara mandiri di masa mendatang. Evaluasi yang diberikan petugas mengenai pelayanan berupa kritik dan saran. Kepuasan yang dirasakan oleh masyarakat setelah menggunakan pelayanan “SIPRAJA” adalah rata-rata puas dengan catatan proses pengajuan surat tersebut dilakukan sepenuhnya oleh petugas Kantor Kelurahan. Namun, jika masyarakat menjalankan “SIPRAJA” secara mandiri, rata-rata belum puas karena rumitnya proses yang dilakukan. Selain itu ketertarikan dalam menggunakan kembali pelayanan “SIPRAJA”, beberapa masyarakat mengatakan tertarik untuk menggunakan kembali. Namun beberapa yang lain mengatakan tidak tertari dan lebih memilih menyerahkan semua proses kepada petugas Kantor Kelurahan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Defusi Inovasi Pelayanan “SIPRAJA”
Ada 2 faktor yang mempengaruhi yaitu :
- Faktor Individu
Beberapa individu dari masyarakat Kelurahan Urangagung memilih untuk tidak menggunakan “SIPRAJA” secara mandiri. Mereka lebih memilih untuk menyerahkan semua proses kepada petugas terlepas dari mereka sudah faham dengan pengoperasian “SIPRAJA” atau belum. Kurangnya petugas juga meyebabkan penyebaran informasi kurang optimal.
- Faktor Budaya
Beberapa dari masyarakat kurang berminat untuk belajar bagaimana cara menggunakan teknologi pada zaman sekarang khususnya dalam pelayanan publik yang mana sudah mulai menggunakan teknologi untuk efektivitas pelayanan. Masyarkat lebih memilih untuk melimpahkan semua proses kepada petugas Kantor Kelurahan Urangagung yang mana seharusnya proses tersebut dapat dilakukan secara mandiri sehingga petugas terkadang kewalahan karena harus bekerja 2 kali.
IV. KESIMPULAN