Supaya pelayanan SIPRAJA dapat berjalan dengan lancar, perlu adanya usaha untuk meraih keberhasilan pelayanan. Adanya sosialisasi dan pelatihan bisa menjadi salah satu cara untuk meraih keberhasilan pelayanan. Inovasi pelayanan SIPRAJA di Kelurahan Urangagung diharapkan mampu dijalankan oleh masyarakat Sidoarjo.
Dari latar belakang yang telah dipaparkan pada pembahasan sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai proses difusi inovasi pelayanan publik pada inovasi pelayanan “SIPRAJA” di Kelurahan Urangung. Ada pun alasan memilih tema penelitian ini dikarenakan pelayanan ini merupakan salah satu bentuk inovasi pelayanan yang berada di Kantor Kelurahan Urangagung sebagai salah satu inovasi yang bertujuan dalam efektivitas pelayanan publik. Namun ternyata terdapat temuan bahwa sosialisasi dalam proses difusi inovasi pelayanan “SIPRAJA” dinilai masih belum maksimal karena banyak dari masyarakat Urangagung masih belum mengerti bagaimana cara menjalankan SIPRAJA. Selain itu, peneliti saat melakukan survei menemukan kesulitan dari pihak Kelurahan Urangung dalam memberikan informasi terkait penggunaan layanan “SIPRAJA” karena masih banyaknya masyarakat yang enggan untuk belajar mengoperasikan inovasi pelayanan ini. Hal ini dapat dinilai berkaitan dengan bagaimana penyebaran dari inovasi pelayanan “SIPRAJA” yang kembangkan oleh Bagian Pemerintahan dan Bagian Organisasi Setda Kabupaten Sidoarjo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses difusi inovasi pelayanan “SIPRAJA” dan faktor-faktor yang memengaruhi difusi inovasi pada pelayanan “SIPRAJA”. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada Kantor Kelurahan Urangagung terkait saran yang diberikan guna sebagai upaya untuk perbaikan bagi pelayanan “SIPRAJA”. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak lain mengenai proses difusi inovasi pelayanan “SIPRAJA” dan faktor-faktor yang memengaruhi difusi inovasi pelayanan “SIPRAJA”.
II. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling dan accidental sampling. Penelitian ini menggunakan pihak informan yang terlibat seperti staf kelurahan Urangagung yang terlibat pelayanan “SIPRAJA”. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer (hasil wawancara) dan data sekunder (data pendukung yang diperolah dari Kantor Keluruhan Urangagung, observasi, dan data dokumentasi). Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.A
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Difusi inovasi merupakan proses sosial dalam mengkomunikasikan informasi mengenai ide-ide baru yang awalnya dipandang secara subjektif, namun perlahan-lahan mulai dikembangkan melalui proses konstruksi sosial sehingga dapat dipandang secara objektif. Difusi inovasi kali ini akan memberikan kita pemahaman mengenai pentingnya komunikasi interpersonal dalam memperkenalkan gagasan mengenai sebuah opini yang kemudian menjadi suatu hal penting bagi para peneliti efek media.
Difusi Inovasi Everett M. Rogers (2003:4-5) mendefinisikan difusi merupakan proses penyampaian inovasi melalui saluran tertentu dari waktu ke waktu kepada anggota sistem sosial. Rogers menyampaikan bahwa difusi merupakan salah satu jenis komunikasi khusus yang mana berkaitan dengan gagasan baru. Dari apa yang disampaikan oleh Rogers tersebut, bahwa difusi selalu berkaitan dengan inovasi atau gagasan kebaruan. Dari sana diperoleh bahwa konsep difusi inovasi adalah sebuah jenis komunikasi dalam menyampaikan sesuatu gagasan ide baru melalui saluran komunikasi tertentu dalam suatu rentang waktu kepada anggota sistem sosial tertentu. Dalam difusi inovasi terdapat beberapa elemen penting di dalamnya, yaitu: inovasi, saluran komunikasi, jangka waktu dan sistem sosial.
Saluran Komunikasi
Dalam difusi inovasi, saluran komunikasi merupakan salah satu elemen yang penting. Rogers (2003:16) menyebutkan bahwa saluran komunikasi merupakan sarana yang memungkinkan pesan berpindah dari satu individu ke individu lain. Rogers juga menjabarkan bahwa kategori saluran komunikasi yaitu saluran interpersonal dan saluran media massa. Saluran interpersonal merupakan bentuk sarana komunikasi yang melibatkan adanya tatap muka antara dua orang atau lebih. Sementara itu, saluran media massa adalah sarana untuk menyebarkan pesan yang melibatkan media massa, seperti radio, televisi, surat kabar, dan sebagainya, yang memungkinkan satu sumber atau beberapa individu menjangkau audiens banyak orang.
Tahapan Proses Keputusan Inovasi