Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hadir di Pernikahan Kedua atau Ketiga, Gak Bahaya Ta?

8 Januari 2024   11:01 Diperbarui: 8 Januari 2024   11:35 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan (PEXELS/TRUNG NGUYEN) via Kompas.com

Begitu mudahnya X memutuskan untuk menikah. Lalu ketika muncul masalah dalam pernikahan, tanpa mau mencari jalan keluar, langsung bercerai. 

Padahal saya dan X menganut iman kepercayaan yang sama. Dalam iman Kristiani sangat jelas ajarannya, umur pernikahan yakni hingga maut memisahkan. Tuhan menentang dan melarang perceraian. Aturan tentang ini tertulis dalam beberapa ayat dalam Alkitab. 

Dalam iman Kristen, alasan apapun tidak dapat membenarkan perceraian. Oleh karena itu, pernikahan dalam iman Kristen bukan sesuatu yang dapat dianggap sepele.

Seorang Kristen dewasa yang memutuskan untuk menikah harus sudah siap dengan segala risikonya. Pasangan yang sudah menikah wajib berjuang mempertahankan rumah tanggannya hingga maut memisahkan. 

Kalaupun beberapa waktu belakangan ini banyak keluarga Kristen yang betcerai, bukan berarti hal tersebut bisa dibenarkan dan menjadi pembenaran.

Ketidakhadiran saya dan suami jelas sebagai bentuk usaha saya untuk menegakkan kembali prinsip pernikahan sesuai iman percaya Kristiani, terutama dalam keluarga besar saya. 

Komitmen

Tanpa dikaitkan dengan ajaran agama pun, rasanya tidak benar kalau menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang gampangan. 

Berani menikah seharusnya berani pula pegang komitmen. Berani pegang janji untuk terikat satu sama lain, dan selalu bersama dalam suka dan susah. Juga mau bertanggung jawab untuk membangun keluarga sesuai janji yang telah diikrarkan. 

Itulah pula sebabnya penting konseling pranikah yang benar, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan setelah menikah (after wedding). 

Hanya sayangnya, banyak orang sekarang lebih sibuk memikirkan pre-wedding dibanding after wedding. Salah satu akibatnya banyak pernikahan yang bubar sebelum garis finish.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun