Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Ditolak, Copet Bertindak

5 Agustus 2023   05:05 Diperbarui: 5 Agustus 2023   06:11 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur, aku belum memiliki cukup keberanian memperkenalkan Mas Karma pada keluargaku. Perbedaan prinsip yang begitu krusial di antara kami menjadi sumber utama ketakutanku.

Menyalakan gawai membutuhkan waktu beberapa saat. Belum lagi menghapus SMS.

Ketika aku tidak kunjung memberikan telepon seluluerku pada Kak Rinta, kesabarannya habis. Dengan raut wajah murka ia langsung menuding aku merahasiakan sesuatu di dalam handphone. Tuduhannya kemudian langsung menohok,

"Kamu punya pacar, kan, sekarang?"

Biasanya aku tidak pernah melawan Kak Rinta. Aku biasanya memilih diam ketika dia mulai bertindak sebagai "tua-tua" keluarga. 

Namun, entah kekuatan apa yang merasukku pagi tadi, sehingga aku langsung lantang membantah tudingannya,

“Memang apa salahnya kalau punya pacar? Kami juga nggak melakukan yang aneh-aneh!"

Sikapku yang melawan Kak Rinta ini jelas salah di hadapannya. Kak Rinta bukan seorang yang senang dibantah.

Aturan mainnya sudah sangat transparan. Ketika dia marah, aku harus diam. Dan akibat bantahanku, amarahnya langsung meledak saat itu juga.

Sisa pagi itu, kak Rinta mengomel habis-habisan, tanpa aku diberi kesempatan untuk membela diri lagi. Anehnya, Kak Rinta sama sekali tidak menyinggung masalah perbedaan prinsip. Justru hal lain yang tidak kuduga yang dipermasalahkannya.

Aku dianggap tidak becus memilih pacar, Aku dianggap tidak selektif memilih calon teman hidup. Lantaran Mas Karma cuma seorang karyawan biasa, yang posisi karirnya saat ini satu level denganku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun