Selain itu, ayam saus jeruk menggunakan air jeruk yang cukup banyak untuk membuat sausnya. Juga menambahkan beberapa sendok madu dan cabai giling ke dalam saus.
Pukul satu siang, saus jeruknya sudah jadi. saya juga sudah menggoreng beberapa potong ayam hanya untuk makan siang. Sisa adonan ayam goreng masih cukup banyak, cukup untuk makan malam hingga santapan di tahun baru keesokan harinya.
Sementara, untuk hidangan penutup, saya juga sudah membuat puding cokelat dengan vla beraroma rum yang sangat meggoda.
Saking lelahnya setelah sibang abu (bahasa Bangka: sibuk, ke sana ke mari, tunggang langgang)Â dari pagi. pukul tiga sore saya ketiduran. Badan lelah, mata berat, serta cuaca hujan dan dingin pun mendukung untuk berlayar ke pulau kapuk.
Namun, tidur takdapat nyenyak, teringat harus pergi ibadah tutup tahun di gereja. Ibadah dimulai pukul enam sore, sehingga paling tidak pukul tujuh belas harus sudah berangkat dari rumah.
Pukul empat sore terpaksa bangun, mandi dan bersiap. Anak saya, si ganteng, sudah lebih dulu mandi saat saya masih tidur.
Tiba di gereja, sudah cukup banyak jemaat yang hadir. Kondisi hujan dan cuaca yang kurang baik, tidak menyurutkan antusias umat untuk beribadah di gereja.
Kesadaran akan perlunya mencari Tuhan, terlebih di pengujung tahun dan saat hendak memasuki tahun yang baru, sepertinya menjadi motivasi utama umat datang ke Rumah Tuhan di malam tahun baru tersebut.
Dalam kotbahnya, pendeta yang memimpin ibadah, menekankan jemaat untuk takhenti-hentinya mengucap syukur dan berterima kasih kepada Tuhan.
Tahun 2022 bukanlah tahun yang mudah. Di awal tahun, Covid-19 varian Omicron cukup menebar ketakutan. Banyak yang terinfeksi. Banyak masyarakat yang terguncang kesehatannya.
Tidak hanya itu, pandemi masih membawa guncangan juga pada kondisi finansial banyak rumah tangga. Dipecat dari pekerjaan, usaha yang sulit bangkit, penghasilan menurun atau dipangkas pihak perusahaan, serta sulitnya mencari pekerjaan baru, imbas dari pandemi, membuat kondisi keuangan banyak rumah tangga morat-marit.Â