Pedagang jangan merasa karena dia sebagai pemilik barang dagangan, hingga bisa bersikap jumawa pada pembeli. Bahkan pemilik toko besar sekalipun.
Karena bagaimanapun, hidup matinya toko bergantung sepenuhnya dari pembeli.Â
2. Pelayanan yang lambat
Banyak saya temui pedagang yang sigap melayani calon pembeli yang datang. Tetapi beberapa kali juga saya temui pedagang yang lambat merespon pembeli.Â
Satu kali saya mendatangi penjual sandal di pinggir jalan. Niat hati ingin membeli sandal murah untuk dipakai di dalam rumah.Â
Si pedagang, seorang anak muda, terlihat sedang sibuk bermain handphone.Â
Beberapa kali saya bertanya perihal harga sandal yang dipajang. Tetapi anak muda tersebut seperti setengah hati menjawab, tetap sibuk dengan handphonenya.Â
Akhirnya sama dengan kisah pertama tadi, saya tidak jadi beli. Dan lucunya, si anak muda tadi cuek saja tahu calon pembelinya pergi. Duh..Â
Saya sih menduganya, anak muda tadi bukan pemilik dagangan. Sepertinya pegawai yang dibayar, makanya tidak antusias menjual. Terlebih tidak ada yang mengawasi.Â
Hal ini juga bisa menjadi perhatian pemilik usaha, agar karyawan diberi pelatihan yang benar dalam melayani calon pembeli. Ini penting demi kelangsungan usaha.Â
3. Menggunakan kantung plastik bekas