Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Pengalaman Melihat Pasien Kritis Diteror dan Disakiti Roh Jahat

29 Oktober 2021   11:14 Diperbarui: 1 November 2021   01:07 2046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

Sedangkan bagi mereka yang hidup baik dan bertobat sungguh-sungguh, rohnya akan dijemput para malaikat surgawi untuk dibawa ke surga.

Saya tidak bermaksud menghakimi si ibu, tetapi melihatnya mengalami kondisi tersebut, mengingatkan saya pada apa yang saya pelajari dan pahami selama ini.

Roh jahat tersebut terus menyakiti si ibu sepanjang pagi itu.

"Kukunya panjang-panjang, Pak," lanjut si ibu dengan penuh nada ketakutan.

"Badannya besar, Pak."

"Kaki Ibu ditarik, Pak, aduuuh sakit, Pak," 

"Perut Ibu diinjak-injak, Pak, sakiiiit,"

Nada-nada ketakutan dan kesakitan dari si Ibu sempat membuat saya merinding. Menyadari kehadiran makhluk tersebut dan tindakan roh jahat ini yang menyakiti dan menyiksa si ibu.

Durasi kedatangan perawat ke kamar kami pun semakin pendek. 

Saya tidak tahu apa penyakit ibu itu, tetapi pagi itu si ibu buang air besar di tempat tidur. Baunya memenuhi ruangan. Keluarga tampak mulai panik. Perawat-perawat pun mondar-mandir masuk ke ruangan.

Sekitar jam 9 pagi tiba-tiba saya mendengar si Ibu akan segera dipindahkan ke ruang ICU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun