Saat saya terbangun itu saya masih mendengar ibu di sebelah kanan saya belum tidur juga. Sayup-sayup saya masih mendengar suaranya dan suara perawat yang bolak-balik.
Keesokan paginya saya dibangunkan suami jam setengah enam pagi. Suami hendak pulang, mandi dan berangkat ke kantor.Â
Saya memang melarangnya izin atau cuti. Kebetulan saat itu hari Jumat, tanggung. Saya pun masih bisa sendiri dari pagi hingga sore.
Horor pun dimulai tak lama setelah suami pergi.
Si ibu di sebelah kanan saya mulai mengeluh karena "sosok" asing yang mengganggunya.
Sepertinya kegelisahannya sejak malam sebelumnya akibat sosok itu, cuma baru disadari dan dilihatnya saat pagi menjelang.
Semula saya tidak terlalu memperhatikan, tetapi karena jarak yang cukup dekat di samping saya membuat telinga saya mau tidak mau menyimak apa yang terjadi.
"Pak, tolong Pak, dia datang, Pak" keluh si Ibu pada suaminya yang menunggunya.
"Nggak ada siapa-siapa, Bu," jawab sang suami.
"Ada Pak, dekat kaki Ibu, Pak,"
"Cepat, Pak, tolong, Pak, usir, Pak,' suara si Ibu dengan nada suara memohon.