Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ibu, Guru Pertamaku atas Banyak Hal

1 Desember 2020   13:53 Diperbarui: 1 Desember 2020   13:58 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu dan anak (Sumber : Pexels.com/Cotttonbro)

Kebiasaan berhemat yang telah diajarkan sedari kecil, sangat bermanfaat tatkala saya mulai hidup sendiri, merantau jauh dari orangtua untuk kuliah. Uang yang dikirimkan orangtua setiap bulannya selalu saya cukup-cukupkan untuk keperluan satu bulan. Tidak pernah saya meminta uang tambahan.

Agar uang kiriman yang tidak banyak tersebut cukup untuk satu bulan, saya mengatur pengeluaran dengan ketat. Saya tidak akan membeli barang di luar kebutuhan kuliah. Makanan yang saya konsumsi pun jarang yang mewah. Ikan dan daging ayam termasuk makanan mewah bagi saya kala itu. 

Sebenarnya bisa saja saya meminta tambahan uang kiriman, dan mungkin permintaan saya akan dipenuhi. Hanya saja saya tidak tega. Anak mereka bukan hanya saya. Saya tidak mau mereka susah karena saya.

Bukan hanya hemat dalam penggunaan uang, ibu juga mengajarkan hemat dalam hal-hal lain. Penggunaan listrik misalnya. Pada malam hari, lampu- lampu yang tidak digunakan akan dimatikan. Selain menghemat pembayaran tagihan listrik, hal inipun baik untuk menghemat penggunaan energi listrik.

***

Di tengah pandemi COVID-19 dimana anak-anak belajar dari rumah, orangtua khususnya ibu dapat lebih intens menanamkan nilai-nilai moral dan karakter pada anak. Penerapan nilai-nilai moral dan karakter dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan realistis dan konkret yang dapat dilakukan di rumah, seperti disiplin bangun pagi meski sekolah dari rumah, menyelesaikan tugas sekolah sesuai jadwal, hemat dalam menggunakan air dan listrik, disiplin membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan rumah, hingga membantu orangtua di rumah.

Penerapan kebiasaan-kebiasaan baik pada anak sebaiknya dimulai sejak dini. Begitu pula dengan pemberian tugas dan tanggung jawab. Sehingga pada akhirnya anak akan melihat kebiasaan yang baik, tugas dan tanggung jawab yang diberikan bukan sebagai beban, namun sebagai sesuatu yang bernilai positif bagi hidup dan masa depannya.

Salam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun