4. Daur ulang baterai
Daur ulang baterai adalah salah satu bisnis yang akan berkembang pesat dalam industri EV. Produksi ini menjadi pilihan menarik bagi pengguna EV karena harganya yang lebih murah. Pada saat yang sama, margin keuntungan bisnis daur ulang relatif besar.
5. Power bank
Power bank juga menjadi peluang bisnis menarik. Seperti peralatan elektronik lainnya, cadangan energi baterai juga dibutuhkan EV dalam keadaan tertentu, misalnya perjalanan jauh. Power bank menjadi pilihan yang populer karena prinsip portable-nya.
6. Third party manufactur (produsen pihak ketiga)
Inovasi teknologi suku cadang dan aksesoris EV akan berkembang seiring penambahan pemakaian EV. Selain inovatif dan unik, barang-barang produksi third party lazimnya terjangkau secara umum. Faktor harga dan keunikan ini sangat digemari oleh pasar Indonesia.
Lokasi
Pilihan lokasi untuk industri baterai EV bisa di Pulau Sulawesi atau Papua, sebab 90% cadangan nickel Indonesia berada di sana. Menurut Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, cadangan nikel Indonesia diperkirakan mencapai 72 juta ton nikel. Di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara diperkirakan sebesar 2,6 miliar ton bijih nikel, Maluku Utara 1,4 miliar ton, serta Papua dan Papua Barat yang diperkirakan mencapai 0,06 miliar ton.
Untuk pemasaran EV maka Jawa dan Sumatra menjadi pasar utama. Selain fakta jumlah populasi, kota-kota modern banyak berada di Jawa dan Sumatra. Kota-kota yang padat dengan tingkat ekonomi yang tinggi merupakan pasar terbaik bagi EV.
Jakarta, Surabaya, Bandung, Bekasi, Depok, dan Tangerang adalah kota-kota di pulau Jawa yang berpenduduk di atas 2 juta orang. Sementara di Sumatera ada Medan (2,7 juta) dan Palembang (1,5 juta penduduk).
ION Mobility, Produsen sepeda motor listrik yang berbasis di Singapura, sudah menetapkan investasi mereka di Cikarang, Jawa Barat, pada tahun 2023. Pabrik di Cikarang akan memproduksi battery pack sementara perakitan dikerjasamakan dengan TVSM Indo di pabrik mereka di Karawang, Jawa Barat.
Indonesia juga telah menawarkan prospek investasi kepada Tesla dan produsen baterai, Foxconn dan Britishvolt. Sementara perusahaan yang sudah menetapkan investasi di Indonesia antara lain LG, 8,9 miliar dolas AS dan CATL, 5,2 miliar dolar AS.