“wah kamu keren banget malam ini,” puji ardi kepada sahabatnya itu, yudi memang memiliki wajah yang ckup tampan, kulitnya putih dan tubuhnya sangat proporsional, apapun yang dikenakannya akan terlihat keren.
“ah sudahlah, tak usah memujiku, aku tak butuh pujian laki-laki, aku masih normal” timpal yudi kemudian mereka tertawa berdua
Yudi memarkir motor matic hitam miliknya, kemudian mereka berdua masuk kedalam café,
“kan enak kalau malam-malam gini kita ngopi” ucap yudi sambil memasuki café
Tiba-tiba kaki yudi terhenti,
“kenapa yud?”
Yudi terdiam, tak menggubris pertanyaan ardi, ia terus saja melihat kedepan tanpa berkedip. Terlihat disana seorang gadis yang telah ia sukai, gadis berlesung pipi. Dadanya berdegup begitu cepat, beberapa titik air membasahi dahinya.
“Di, kita duduk disana yuk, aku mau kenalan dengan”
“serius?”
“iya aku sangat-sangat serius”
Mereka berdua berjalan perlahan menuju meja yang telah di isi oleh gadis lesung pipi yang begit disukai Yudi.