Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tas Tembus Pandang

22 Agustus 2021   10:44 Diperbarui: 22 Agustus 2021   10:46 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hhh...

Puji jadi sedih.

Dia benar-benar merasa tidak bisa berpikir kreatif untuk bisa memenangkan taruhan ini.

Kenapa juga ia menerima taruhan ini ya? Kenapa dia nggak bisa menolak saja? Takut banget apa ya dirinya kepada Jesi?

"Jangan sedih gitu dong, Ji...," hibur Feni begitu melihat sobat baiknya itu murung terus.

"Gimana aku nggak sedih, Fen. Ini kan udah hari Senin dan aku belum tahu mesti gimana untuk memenangkan taruhan ini." Puji merunduk. Angin nakal yang menghempaskan sedikit kerudung putihnya, ia biarkan.

"Pasti ada jalan kok, Ji." Feni merangkul sobatnya itu, sedikit memberi dukungan.

"Tapi, apa?"

Feni mengangkat bahu. "Aku juga belum tahu. Tapi, aku yakin pasti bisa."

Puji tidak menanggapi lagi. Dalam hati dia berharap semoga keyakinan itu benar terjadi.

^^^^^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun