Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Jack dan Neng

11 Agustus 2021   16:31 Diperbarui: 11 Agustus 2021   16:47 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah bos mendadak ramai tidak biasa. Padahal hari masih pagi. Belum genap jam7.

Selidik punya selidik ternyata yang pergi telah kembali.

Ya.

Si Neng yang sempat membuat seantero rumah itu memiliki rasa masing-masing atas kepergiannya mendadak bak pahlawan. Ia demikian dielu-elukan dan dicium sana sini.

Tidak terkecuali Jack.

Tanpa ragu ia mendekati Neng, tersenyum sambil mengatakan, "Selamat datang kembali..." Matanya berbinar melihat teman kecilnya itu sudah kembali bersamanya di rumah itu. Meski tetap saja, ada segaris gengsi diantara sukacitanya bakal bisa kembali bersama.

Neng pun menyambut perhatian Jack itu tak kalah senang.

Ia tahu, Jack sangat merindukannya sejak empat bulan lebih menghilang dari rumah besar itu.

Konon, Neng memang diambil oleh seorang tak dikenal. Ia yang melihat Neng begitu takjub dengan balon yang dijual seorang tukang balon membelikan Neng sebuah. Sehabis itu mengajak Neng ke rumahnya.

Tak disangka, di sana Neng malah dikurung, tidak boleh kemana-mana. Ia Cuma diberi makan. Itu pun ala kadarnya. Neng benar-benar diculik untuk sebuah tujuan. Katanya seorang pembeli siap menampung perempuan muda itu beberapa waktu ke depan. Neng sempat mencuri pembicaraan si penculik dengan seseorang lain.

Diantara rasa takut dan bingung itu, Neng setiap hari berusaha mencari tahu celah mana agar ia bisa lepas dari tempat yang mengurungnya itu. Suatu hari. Saat semua terlihat sepi, Neng berhasil melarikan diri keluar rumah. Sesaat bisa keluar rumah itu ia bingung harus ke arah mana. Berbekal ingatan dan doa yang ia panjatkan terus temerus ternyata kakinya mengantarkan dia kembali ke depan pintu rumah Pak Bos. Kebetulan banget, lagi-lagi Bi Rasmi sedang menyapu halaman depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun