Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dari Atas Jendela

22 Mei 2021   17:32 Diperbarui: 22 Mei 2021   17:36 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: freepik.com

Aku tak seberapa mengerti ilmu seni satu itu. Yang jelas, langkahnya itu seperti pengganti lagu yang diputar kencang radio tetangga sebelah.

Ahhh... Perempuanku.

Sekiranya aku diperbolehkan, maukah kau mengajarkan aku langkah kakimu yang berirama itu?

^^^^^

Aku mendapatinya kembali hari ini.

Seperti biasa. Badannya lurus ke depan, menuntun sepeda, menyusuri tembok panjang dan pelan-pelan.

Tapi, hei..., dia berdua bersama peremuan lainnya. Nampaknya mereka sangat akrab, bisa jadi mereka bersahabat.

Ada gerakan bibir yang melebarkan senyum keduanya.  Bahkan telingaku mendengarkan sebentuk tawa riang dari mereka. Meski tak jelas mereka mentertawakan apa, tapi terlihat kegembiraan terpancar dari wajah mereka.

Teman perempuannya itu orangnya lebih kurus. Berambut pendek. Dia sama mengenakan setelan biru tua dan biru muda. Jadi menguatkan atas tebakanku barusan bahwa mereka berteman.

Menurut Ayah kemarin, di ujung jalan setelah jalan yang dilalui perempuan bersepeda itu memang ada sebuah pabrik. Pabrik ini konon adalah pesaing bekas pabrik tua yang temboknya memanjang itu. 

Di sana banyak pekerja. Di sana pula sering terjadi demonstrasi karena minta kenaikan upah. Herannya, tetap saja pabrik berproduksi, pekerja bertambah. Ayah bilang, bisa jadi mereka akan melebarkan sayap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun