Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Putri yang Tak Pernah Mandi

29 Mei 2019   14:10 Diperbarui: 29 Mei 2019   17:44 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lha itu sih... Sampe orangnya udah jauh, wanginya masih tertinggal."

"Itu sih bukan wanginya aja non, tapi karena kamu udah kesengsem sama kehadirannya."

Putri menatap Shanaz sebel. Kok bisa dia nyimpulin gitu?

"Heh, Put... Mata lo itu nggak bisa nipu. Daritadi ngikutin kemana aja si Rudy itu pergi. Udah deh, nggak perlu boong lagi." Bukannya berhenti goda, Shanaz makin seneng aja nampaknya melihat Putri jadi salah tingkah begitu.

Sekarang Putri benar-benar nggak bisa komentar lagi. Dia pura-pura liat ke arah lain. Ada rasa malu di hatinya begitu diketahui kalau Shanaz menangkap ia sedang mengagumi Rudy. Padahal dia udah setengah mati menyembunyikan lho... Ketahuan juga ya?

"Nggak usah kagok gitu dooonngg... Kayak nggak kenal gue aje lu...," hibur Shanaz begitu menangkap kebingungan Putri. "Gua kenal kok sama yang namanya Rudy itu."

"O ya?" wajah Putri mendadak berbinar.

Kepala Shanaz angguk-angguk. "Tetangga kompleks."

"Ya ampun, Naz... Punya tetangga se-lucu itu kok disembunyiin dariku sih?"

Ganti Shanaz yang bingung dituduh begitu. Alhasil sehabis itu mereka saling ejek-ejekan membuat sisa hari menjadi lebih sangat berarti. Apalagi sesekali Rudy terlihat menoleh dan tersenyum. Wuiiihhh...., makin berbunga-bunga deh hati Putri.

^^^^^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun