Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Stealthy

30 Agustus 2021   17:01 Diperbarui: 30 Agustus 2021   17:11 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok ini berusaha menjatuhkan gelas yang berisi air supaya tumpah dan membasahi seluruh kertas di atas meja. Namun, nampaknya tidak berhasil. 

Bernard beranjak dari kursinya, diteguknya seluruh air mineral dingin yang isinya nyaris tumpah dari gelas yang bergambar planet holywood Indonesia. 

Meletakkan kembali gelasnya di atas meja dan memasukkan kursi kerjanya ke dalam kolong meja kerjanya. Dengan langkah pasti ia menuju pintu ruang masuk departemen Finance and Accounting, membukanya dan kemudian menutup kembali. Ia menuju tangga, menuruni anak tangga perlahan kemudian melewati sebuah mushola yang biasa dipakai oleh karyawan bersembahyang dan di seberangnya ada pantry untuk karyawan makan siang dan ada toilet mini di sampingnya. 

Kemudian Bernard belok arah ke sebelah kiri untuk menuju lobby. Menyentuh gagang pintu berukuran besar dan mendorong pintu setinggi dua meter itu, berdiri sejenak untuk membiasakan pandangannya menerima silauan sinar mentari, lalu menuruni dua anak tangga dan melewati pos satpam dan mengucapkan kepada pak Mansyur, satpam kantornya yang mengenakan setelan safari berwarna ungu,

“Ke kantor pajak dulu, pak. ”  

Pak Mansyur menjawab Bernard dengan senyuman sambil jempol kanannya diacungkan,

“Ok, pak Bernard. ”

Sambil berjalan menyebrangi jalan, Bernard mengeluarkan segerombolan kunci dan menekan tombol remote untuk membuka central lock mobil. Ia membuka pintu mobil, menaikinya, menutup kembali pintu dan memasang seat belt. 

Bernard mengganti kacamata minusnya, menaruhnya di dashboard dan menggantinya dengan kacamata reyben yang ia ambil dari dalam tas untuk menghindari sinar matahari yang menerpa kaca mobil. Bernard menyalakan mesin mobil dan mengendarainya perlahan. Sambil jari kirinya menyentuh tombol tape radio. 

Seketika terdengar house music favoritnya. Setidaknya bisa meningkatkan adrenalinnya sesaat dan membawanya pada sebuah kebahagiaan tanpa batas dengan alunannya yang memacu jantungnya naik turun. Sosok itu muncul kembali, kali ini ia duduk di belakang mobil, Bernard tidak menyadari sama sekali. 

Kalau ada sosok yang memperhatikannya dari belakang. Sosok itu kemudian melayang dan kini duduk di samping Bernard. Sambil menyeringai tajam, sosok itu berusaha mengacaukan kemudi mobil Bernard. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun