Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Stealthy

30 Agustus 2021   17:01 Diperbarui: 30 Agustus 2021   17:11 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari yang cerah

Kicauan burung terdengar nyaring dari jendela Bernard. Kendaraan yang menderu –deru terdengar berisik di jalan raya tepat di depan kontrakannya, membuat ia tidak bisa memejamkan matanya lagi. Bernard mengambil jam tangan merahnya yang berada tepat di samping tempat tidur dan mulai memperhatikan jarum jamnya.

Iya, hari ini adalah hari perkuliahan pertama. Ia harus cepat beranjak dari kasur yang ia tiduri semalam dan meluncur ke kamar mandi, karena ia harus mengikuti masa orientasi bagi para mahasiswa baru. Sebuah masa orientasi yang tidak mendidik bahkan menjurus kepada arah tidak bermartabat karena panitia ospek mendandani mahasiswa dengan dandanan konyol dan memperlakukan mereka secara tidak manusiawi. 

Bagaimana bisa maju bila mahasiswa baru bukannya di dukung untuk berkompetisi secara wajar dalam hal kemampuan otaknya di hari pertama mereka kuliah tetapi malah diperlakukan seperti binatang dan harus memenuhi keinginan kakak – kakak mahasiswanya yang tidak masuk akal, sungguh ironis bukan?    

Yogyakarta di siang hari, panasnya luar biasa. Sedangkan di malam hari terasa sangat sejuk. Mahasiswa baru yang mengalami masa orientasi hari pertama sudah berhamburan keluar dari gedung penataran. Mereka mencari makan siang di luar kampus dan beberapa diantaranya masih menggenggam kotak kue yang diberikan panitia ospek di pagi hari. Bernard berkenalan dengan beberapa teman yang berasal dari berbagai jurusan di Universitas Sanata Dharma. 

Senang sekali bisa berkenalan dengan banyak mahasiswa yang berasal dari Sabang sampai Merauke dan bertemu di kota pelajar Yogyakarta. Bernard dan beberapa temannya terbius dengan obrolan sehingga mereka agak lupa dengan melanjutkan kegiatan ospek setelah jam makan siang ini. Mereka baru sadar setelah salah satu temannya mengatakan bahwa sudah hampir pukul 13.00 wib, dan mereka harus kembali ke gedung penataran. 

Mereka menghabiskan minuman dingin mereka dan berlari secepatnya untuk menuju ke sana. Mereka tertawa gila karena mereka telah melanggar peraturan panitia ospek yang tidak manusiawi itu. Untung saja, ternyata belum terlambat karena mahasiswa – mahasiswi pun masih berusaha masuk ke dalam gedung. Bernard merasa bosan di dalam gedung dan berusaha menyimak setiap urutan acara sampai dengan selesai. Masih ada dua hari lagi, pikirnya untuk menyelesaikan ospek ini.

Sore menjelang, petang menyongsong. Awan gelap mulai berlari – lari kecil dan menutupi wilayah Yogyakarta. Akan ada hujan sepertinya, pikir Bernard. Dengan langkah gontai Bernard berjalan ke arah kontrakannya yang sangat dekat. Ia terlihat sangat lelah dan ingin merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memeluk gulingnya. 

Bernard membuka pintu kontrakannya, mengganti pakaian hitam putihnya dan mengganti dengan pakaian santainya. Ia menyusuri lorong, menyambar handuknya dan menuju ke kamar mandi. Kemudian menghabiskan waktu lima belas menit di dalam kamar mandi. Saat mengeringkan tubuhnya dan hendak keluar kamar mandi, ia mendengarkan langkah sepatu.

“ Yopie, Jack. Siapa di sana ? ” Teriak Bernard sekenanya

Tidak ada balasan suara. Lama kelamaan suara langkah sepatu itu menghilang. Tetapi berganti dengan suara beberapa orang yang sedang bercakap -  cakap. Sepertinya dua atau tiga orang sedang bercakap – cakap di luar sana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun