Mohon tunggu...
Benny Andhika
Benny Andhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Sriwijaya

Newbie Writer

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Relevansi Seni Perang Sun Tzu pada Masa Perang Dingin Melalui Proxy War

3 Desember 2021   02:59 Diperbarui: 3 Desember 2021   19:58 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Strategi perang Sun Tzu memang dapat digunakan kapan saja dan hampir di segala situasi maupun kondisi dari waktu ke waktu sampai saat ini. bicara terkait relevansi antara seni perang Sun Tzu terhadap Proxy War pada masa perang dingin tentu menurut penulis sangat relevan karena juga dapat mencakup lebih dari 2 pemikiran Sun tzu dalam prosesnya. 

Hal ini juga berdasar bahwa pada kenyataanya Proxy War sendiri yang dimaknai sebagai penggunaan pihak ketiga sebagai perpanjangan tangan dari pihak pertama untuk meraih tujuannya sangat relevan jika disandingkan dengan pernyataan Sun Tzu yang mengacu kepada memenangkan perang tanpa harus ikut turun langsung kedalam peperangan tapi tujuan tetap berjalan. 

Dengan banyaknya keterkaitan antara keduanya maka penulis dapat menyatakan bahwa memang relevansi antara keduanya sangat kuat dan bahkan Proxy War sendiri jika dilihat lebih jauh memang berakar kepada pemikiran Sun Tzu. (Mamford, 2017)

Kesimpulan

jadi dapat disimpulkan bahwa, Setelah berakhirnya perang dunia II, dunia tidak serta dalam perdamaian dan muncul peperangan jenis baru yang disebut perang dingin. Dari proses panjang terjadinya perang dingin yang berakar pada 2 negara adidaya yang saling bersaing untuk menduduki posisi sebagai penguasa dunia mempengaruhi negara lain bahkan yang berada sangat jauh serta melahirkan yang disebut dengan Proxy War. 

Setelah dilihat jauh kebelakang ternyata Proxy War yang selama ini diketahui memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan pemikiran-pemikiran Sun Tzu yang dituangkan dalam karangannya dengan judul The Art of War. 

Jauhnya perjalanan karyanya yang bahkan telah melompati garis ruang waktu antara Masehi dan Sebelum Masehi bahkan masih relevan digunakan sampai saat ini. Pemikiran Sun Tzu yang begitu relevan bahkan masih banyak diterapkan negara-negara untuk dapat memenangkan perang di masa perang dingin dan sampai saat ini yang dimana kita ketahui sudah masuk ke zaman industri elektronik.

Daftar Pustaka

Clavell, J. (1988). THE ART OF WAR SUN TZU. New York: Duobleday Dell Publishing Group, Inc.

History.com. (2009, October 27). Cold War History. Retrieved November 29, 2021, from History.com: https://www.history.com/topics/cold-war/cold-war-history

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. (2020). BAHAN PEMBELAJARAN PROXY WAR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun